Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Diri pada Jiwa dan Raga

1 Oktober 2011   01:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:27 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.

Hening …

kembali menemani diri

hilang berbaur bersama malam

.

Tenang …

bahagia terasa

kenangan diri tak pernah padam

.

Renung …

menatap sedih pada cahaya

yang cukup lama terlupakan dan tenggelam

dalam setiap wajah kita

.

Terang ...

membias, membangkitkan keinginan

mendengar suara tawa

ramah dan ceria

.

Kenang ...

dalam kehangatan

sesaat dengan api asmara

membara membakar jiwa

memecahkan pembuluh cinta

deras, memacu degup kehidupan

bulir-bulir peluh berlomba

membebaskan diri

dari tersumbatnya pori-pori

tak henti diri terlumat lembut

teramat sangat lembut tanpa jeda

kenikmatan terasa sampai ke puncak mahkota

istana fana dari raga dan diripun runtuh

bahagia tak terucap oleh diri ... diam

merasa raga tak dicintai

.

Pandang ...

menusuk tajam sampai ke ulu hati

mengundang rindu

agar terulang lagi

sentuhan raga

cinta jiwa pada diri

...

...

...

Kesalahan telah lama terampuni

tak lagi menghantui diri

.

Kini ...

hanya rindu akan kehidupan

yang membawa jiwa, raga dan diri bahagia

::

Hofheim im Ried, 01 Oktober 2011

Image

Musik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun