Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terpikirkan

10 Juli 2011   04:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heningnya malam, ku melangkah ke teras

suasana langit, biru tua, berhiaskan awan putih bak kapas

kelap-kelip bintang bagai kunang-kunang

menanti hujan yang tak kunjung datang

terdengar dari kejauhan pompa air di ladang

bak simponi orkestra malam berkumandang

.

Terlintas pikiran tentang kehidupan

ku hampiri PC-ku, ku mulai menulisnya

yang terlihat dan yang terasa

tentang manula yang kesepian

tentang anak-anak di rumah yatim-piatu

tentang mereka yang bertengkar karena putus asa

atau karena sekeping uang tuk makan

tentang tunawisma yang mati kedinginan

tentang mereka yang sedang berbaring sakit

tentang dokter yang menyerah karena kurang biaya

tentang ...

dan lagi tentang ...

.

Beban pikiran ini terasa berat

jantungku berdegup cepat

.

Sendiri, tak sanggup ku ubah dunia

hanya berharap kepada mereka yang punya kuasa

berharap tuk hari ini, esok, dan lusa

akan perubahan yang membawa mereka bahagia

.

Ku berusaha tuk memejamkan mata

berhenti tuk berpikir sesaat

jiwaku lelah, badanku penat

.

Oh Gusti, Kekasihku

hadirlah dalam mimpiku

kini dan selalu

...

Hofheim im Ried, 10 Juli 2011

Image

Musik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun