Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasihku, Telaga Cintaku, Taman Hatiku

19 Februari 2011   02:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:28 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telagaku

dikelilingi taman yang indah

bunga-bunga berwana-warni

kupu-kupu memadu kasih

kicauan burung

bercerita tentang cinta

.

Air tenang, setenang hatimu

gelembung air, nafas penghuni telaga

memberi getaran

memecah hening

.

Hangatnya Sang Surya

sehangat nafasmu

.

Hm ...

kau temukan telagaku

bagaimana bisa ?

ada berapa bunga ?

berwana-warni dan bervariasikah ?

kau yang pertama disana

harum itu ... milik kita berdua

segalanya seperti tanpa beban

bahagia tanpa kata-kata

.

Ketika kau melihatnya

ketika kau berada ditengah-tengahnya

kau nikmati setiap kedipanmu

kau ambil setiap bunga dengan penuh kasih

menyiram dan memberi pupuk

karenanya tidak akan layu dan pupus

.

Jangan tanya padaku

berapa jauh yang harus ditempuh ?

tak ada seorangpun yang kesana

berapa banyak kerikil-kerikil yang ada ?

mereka menyerah,

tak sanggup menyingkirkannya

.

Jangan tanya padaku

jalan mana yang harus kau tempuh ?

mereka mengambil jalan yang salah

.

Hanya kau

yang bisa meraba jalan

yang mempunyai kekuatan

yang bisa mendengarkan suara hatimu

.

Hanya kau, kekasihku, telaga cintaku, taman hatiku

...

Hofheim im Ried, 19 Pebruari 2011

Musik: Chopin Nocturne op.9 no.2 played by Pollini

Image

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun