Mohon tunggu...
Indriatami Suwardi
Indriatami Suwardi Mohon Tunggu... Akuntan - Fulltime wife

....... masi banyak titik-titik yang perlu diisi.... \r\n\r\nwww.wanitakampung.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bell’s Palsy, Penyakit Langka yang Bikin Panik

19 Januari 2011   06:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:25 4695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_85719" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (www.bmj.com)"][/caption]

Sekedar sharing pengalaman saya yang sudah sembuh dari peyakit langka ini. Menjelang Lebaran Idul fitri kemarin saya mengalami sakit kepala sebelah atau migrain. Tidak terasa sakit amat dan sudah pasti saya biarkan saja karena nanti juga sembuh dengan sendirinya. Seperti biasa saya pun tetep masuk kantor. Sudah 2 hari kepala tetep senut-senut sepanjang hari. Kali ini khusus dibelakang telinga kiri saya. Pada saat bangun untuk santap sahur kepala sudah tidak sakit lagi, tapi alangkah terkejutnya saya ketika mau minum air putih, sebagian airnya keluar lewat bibir kiri. Jadi saya tidak bisa minum seperti biasanya. Ketika makan pun susah termasuk berbicara, khusus vocal u dan o tidak begitu jelas didengar. Kelopak mata kiri saya juga tidak bisa menutup penuh ketika berkedip jadi mata terasa kering. Adik saya yg pertama kali liat wajah saya langsung panik. "Kok wajahmu menceng (miring sebelah)"katanya. Saya langsung bercermin. Innalilahi...bener mirip orang idiot atau wajah terserang stroke. Kepala saya langsung pening ,nangis sedih. Betapa tidak masih muda, kok sudah kena stroke siapa nanti yang mengurus saya. Ibu sudah tua ga maulah saya merepotkannya. Berbagai bayangan masa depan suram sudah terbayang dibenak pikiran yg kacau balau. Pagi itu saya minta ijin tidak kerja. Mau langsung kerumah sakit. Beberapa rumah sakit ternyata tidak ada dokter specialis syaraf, karena beberapa hari lagi lebaran, jadi banyak dokter specialis syaraf yang sudah ambil cuti pulang kampung. Wah tambah panik lagi belum tau ini penyakit apa tapi banyak teman dan tetangga bilang itu stroke. Sejujurnya takut juga jika dokter bilang begitu. Tapi yg membuat saya heran, kok cuma wajahnya saja yg menceng anggota badan yang lain tidak apa-apa. Malahan sehat. Pergi kerumah sakit saja sendiri naik motor. Mudah-mudahan bukan stroke. Hampir semua rumah sakit yang ada dibatam saya datangi. Tapi adanya dokter umum. Ada satu rumah sakit yg masih buka specialist saraf tapi tidak praktek setiap hari jadi mesti nunggu 2 hari lagi prakteknya. Bingung muter-muter daerah Batam akhirnya saya berhenti di pengobatan tradisional cina. Terpaksa karena keingintahuan akan penyakit ini. Dan ditangani langsung tabib dari Cina, dia tidak bisa berbahasa Indonesia jadi ada penerjemah disampingnya. Dia mengatakan penyakit ini bisa juga gejala stroke. Hancur hati ini mendengarnya. Dan sang tabib pun tidak bisa langsung menangani katanya mesti minum obat selama 4 hari dan obat suntik dulu. Katanya sih biar peyakitnya muncul total, jadi saraf mana saja yang terkena dan untuk menghindari menjalar kesaraf lain dan nantinya disuruh akupuntur dan bermacam metode lainya. Harus rutin dilakukan sampai minimal 7 kali dengan biaya yang lumayan mahal juga. Empat hari lagi disuruh datang ke tabib Cina itu. Dan yang saya ingat sekali membuat saya ragu datang berobat ke pengobatan Cina bahwa tabib itu mengatakan semua metode yang dilakukan bisa saja membuat sembuh, bisa saja cacat total, artinya wajah saya tidak bisa kembali seperti semula.

Dua hari kemudian saya periksa kedokter syaraf. Dokter itu mendiagnosis saya terkena penyakit BELL'S PALSY yaitu nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi. Jadi bukan gejala storke apalagi stroke bedanya jika stroke bisa menyerang tangan dan kaki sedangkan Bell's Palsy hanya wajah yang diserang. Dan dokter bilang peyakit ini 99% bisa sembuh. Tapi tidak dalam sekejap butuh waktu 3-4 bulan bisa sembuh. Mesti rutin kontrol. Tidak perlu akupuntur segala karena bisa fatal akibatnya. Kalau mau cepat sembuh dokter menyarankan terapi sinar tapi biayanya mahal. Jadi saya hanya diberi obat saja, yang penting rajin melakukan senam wajah yang disarankan oleh dokter. Bila perlu makan permen karet. Tidak ada pantangan soal makanan dan minuman semua bisa dimakan. Kecuali Dingin, entah itu es, ac, angin malam yg dingin. Aktivitas fisik juga tidak ada pantangan , esok harinya saya bisa langsung bekerja. Jadi dokter menyarankan saya kalau naik motor  harus memake sarung tangan dan menutup wajah dengan masker. Kaca helm juga ditutup. Ini yg saya jarang lakukan dimalam hari ketika naik motor. Justru siang hari saya lakukan karena panas terik yang bisa membuat kulit gosong. Angin dingin ini membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan syaraf nomor tujuh yang mengakibatkan pasokan darah ke syaraf tersebut terhenti. Hal itu menyebabkan kematian sel sehingga fungsi menghantar rangsangnya terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan. Syaraf nomor tujuh ini terjepit hingga akhirnya kelumpuhan terjadi.'' Sejarah penemuan penyakit Bell Palsy sendiri diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah. Meski namanya unik, penyakit ini akan mengganggu secara estetika ataupun fungsi pada wajah. Sumber: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=287657&kat_id=13. ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun