Menjaga Kesehatan Lebih Mudah daripada Mengobati
Ibu saya pensiunan guru, berusia 83 tahun. Sejak saya masih SD, ibu berlangganan susu sapi segar langsung dari produsennya. Setiap pagi saya dan adik-adik bergantian minum susu segar yang direbus dengan teknik pasteurisasi. Maka minum susu menjadi bagian dari sarapan kami. Manfaatnya yaitu memberi asupan energi yang dibutuhkan untuk berkegiatan sepanjang hari. Ibu juga suka berjalan kaki cepat, dan itu dilakukannya setiap hari dari rumah ke sekolah dan sebaliknya.
Usaha ibu melatih kebiasaan menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola makan diimbangi dengan olah raga, kebiasaan minum air putih yang memenuhi kebutuhan tubuh, dan istirahat cukup ini tertanam sampai kami semua dewasa. Saya menyukai olah raga, dan minum susu. Bedanya dengan zaman dulu, dalam era serba praktis ini kami tidak perlu lagi mencari penyedia langganan susu segar yang diperah langsung dari kandang sapi. Ya jelaslah, apalagi tinggal di kota besar seperti Jakarta ini.
Dari orang tua dan terutama ibu, saya menyadari pentingnya penjagaan kesehatan, karena mencegah itu jauh lebih mudah, hemat, dan nikmat daripada mengobati. Pembaca setuju, kan?
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan dari banyak sumber terpercaya, saya mendapatkan pencerahan bahwa hidup sehat itu kurang lebih sama dengan menerapkan pola makan seimbang, olah raga teratur, minum cukup air putih, istirahat sesuai kebutuhan dan secukupnya, menyempatkan rekreasi sesederhana apapun seperlunya, dan menjaga harmoni antara tubuh, pikiran, emosi, dan batin. Saya kira inilah yang disebut menerapkan gaya hidup seimbang secara holistik. Menurut saya, kebiasaan yang baik itu membentuk gaya hidup sehat, yang menghasilkan hidup berkualitas.
Di dunia tidak ada yang sempurna, termasuk dalam hal menjaga kesehatan dan hidup seimbang. Namun setidaknya ada kesadaran dan usaha. Itu! Suatu hari saya ke dokter karena pusing kepala yang agak intens.
“Lagi banyak pekerjaan? Banyak pikiran?” tanya bu dokter.
Saya tertawa karena merasa tertebak. “Iya, sedang banyak lembur, Dok. Harus menyelesaikan pekerjaan kantor yang tenggat waktunya berhimpitan.”
Lalu dokter membagi tips tentang cara menjaga kesehatan di saat kesibukan kerja memuncak, antara lain dengan tetap menjaga keteraturan jam makan, memperhatikan pola makan seimbang – karbohidrat, protein (telur; daging; ikan; tempe; atau tahu), sayuran dan buah, sumber makanan berserat, kacang-kacangan, minum banyak air putih, dan teratur minum susu.