Baiklah, saya katakan lebih dulu kenapa saya nggak puas menonton “Trinity, the Nekad Traveler”. Nggak puas itu kalau hanya menonton sekali, karena saya ingin menikmatinya minimal sekali lagi! Simpel.
Keputusan saya menonton film “Trinity, the Nekad Traveler” terdorong oleh pertimbangan rasa penasaran terhadap novel aslinya yang berjudul “The Naked Traveler”, reputasi sutradaranya -- yaitu Rizal Mantovani yang menggarap film yang berdasarkan adaptasi novel pengarang sekaligus traveler inspiratif – Trinity. Saya mengikuti akun twitter Trinity (bloger traveler dan penulis aslinya) sejak tahun 2010. Waktu itu saya sangat awam tentang traveler a la Trinity, meskipun sampai kini saya belum sempat membaca ketigabelas buku-buku karyanya.
Trinity (Maudy Ayunda) punya hobi traveling sejak kecil. Namun sebagai seorang karyawan, hobi yang kemudian menjadi kebutuhannya ini sering terbentur dengan aturan cuti kantor, selain juga soal dana yang pas-pasan. Trinity pun mengalami dilema antara fokus pada pekerjaan atau menekuni hobi traveling. Beruntung dia punya dua sahabat dan satu sepupu bernama Ezra (Babe Cabita) yang mendukung dan memahaminya. Trinity dalam kisah petualangannya juga “kesandung cinta” dengan Paul (Hamish Daud), traveler ganteng yang suka fotografi dan membuat video perjalanan. Ah, ada juga Mr. X yang pemurah dan tulus, sampai kisah ini berakhir tetap dibiarkan berperan misterius.
Trinity selalu menuliskan pengalaman jalan-jalannya dalam sebuah blog bernama naked-traveler.com. Dalam hal ini, catatan menariknya adalah bahwa Trinity suka traveling, dan untuk itu dia perlu uang, Yang terjadi adalah, dia butuh uang, maka dia melakukan traveling untuk bisa menuliskan pengalamannya, dan dengan itu dia mendapatkan penghasilan cukup buat melakukan perjalanan demi perjalanan selanjutnya. Awalnya adalah hobi, lalu berubah menjadi kegiatan yang bisa diandalkan sebagai sumber penghidupan.
Gagasan utama dalam film drama ini adalah mengangkat kegigihan Trinity dalam upayanya mewujudkan impian-impian yang dituangkan dalam Bucket List – mencari terobosan, mengoptimalkan dana, bernegosiasi dengan bosnya yang “pelit dan bergaya ratu drama”, dan menikmati hobinya dalam bertualang sendiri, dan sesekali bersama-sama dengan para sahabatnya – Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Bolsterli).
Para pemain beraksi wajar, proporsional, tata rias juga sesuai tema, dan dihadirkan sempurna dalam peran masing-masing. Ini termasuk adegan yang minimalis namun tidak kalah peran pentingnya menyempurnakan kekerenan film ini – yaitu adegan dialog orang tua Maudy (Cut Mini dan Farhan), yang menginginkan Trinity juga memikirkan soal jodoh. Ayu Dewi sebagai sang bos dan Mala Barbie – si karyawan carmuk berakting dan mendapat bagian peran yang sangat pas! Juga penyanyi dan komposer musik Tompi, dan pemeran mantan pacar Trinity (Charles, yang tampil sekelebat), yang mewarnai cerita dan meninggalkan kesan tersendiri di hati pemirsa.