[caption id="attachment_332064" align="aligncenter" width="500" caption="Komik Seri Super Hero Macan Putih "][/caption]
Undangan menghadiri acara bedah buku komik berjudul Macan Putih "Yang Terpilih" dari Kompasiana & Gramedia Pustaka Utama (GPU) menarik minat saya untuk menghadirinya. Ini khususnya karena saya kebetulan sedang memotivasi anak-anak di rumah (mereka masing-masing berusia 11 tahun dan 9 tahun) agar bisa membuat konsep komik yang lebih serius. Mereka  saya amati suka corat-coret bikin komik khas  ide anak-anak.
[caption id="attachment_332065" align="aligncenter" width="565" caption="Menggambar komik (Foto: Indria Salim)"]
Saya makin penasaran ketika sebelum ada acara bedah buku komik berjudul Macan Putih, "Yang Terpilih" ini, saya mendapat kiriman buku komik lokal untuk anak-anak. Saya ingin tahu proses kreatif penerbitan komik.
Maka saya hadir dalam acara Bedah Buku Komik ini, khususnya karena Komik Seri Super Hero Macan Putih merupakan hasil kolaborasi antara penulis (Irfan Ihsan), Â illustrator (Donny Gandakusuma) , pewarna/ colorist (Novita Tesalonika), dan editor (Mirna Yulistianti, GPU). Untuk pewarna khusus cover adalah Keiko Takahashi.
Saya berpikir, "Ini kesempatan pertama saya mendapatkan pengetahuan baru tentang Komik, yang judulnya 'misterius', dan diselenggarakan oleh Kompasiana pula!"
[caption id="attachment_332066" align="aligncenter" width="575" caption="Ki-ka: Donny Gandakusuma, Irfan Ihsan, Nurul (Foto: Indria Salim)"]
Menarik untuk dicatat, Irfan sang Penulis bertemu dengan Donny untuk pertama kalinya baru pada saat peluncuran buku mereka, yang berlangsung 4 April yang lalu. Memang, proses penerbitan ini dilakukan melalui hubungan antar 4 tempat yang tidak saja berbeda kota, namun juga lintas benua. Irfan ada di Washington D.C. -- Amerika Serikat, Donny di Surabaya, Novita di Bandung, dan Mirna di Jakarta. Sebuah kolaborasi sukses yang layak mendapat acungan jempol.
Sungguh beruntung bahwa sebelum acara dimulai, saya berkesempatan ngobrol dengan Irfan Ihsan dan Donny Gandakusuma. Saya terkesan sekali saat Irfan mengatakan bahwa penerbitan Komik Macan Putih itu baru awal dari sebuah tujuan yang lebih besar dari sekadar menerbitkan satu seri komik. Penerbitan komik ini dimaksudkan menjadi suatu bagian dari gerakan untuk membangkitkan kecintaan pembaca kepada komik Indonesia.
Bedah buku dipandu oleh Admin Kompasiana, Mas Nurulloh, yang di awal sapaannya mengatakan adanya kemungkinan akan ada peserta yang bisa digambar oleh illustrator Komik Macan Putih, Donny Gandakusuma.
[caption id="attachment_332067" align="aligncenter" width="853" caption="Kompasianers antusias mengikuti bedah buku (Foto: Indria Salim)"]
Kenapa Memilih Jalur Komik
Irfan adalah seorang broadcaster internasional & novelis. Sebelum menulis komik, ia sempat menerbitkan sebuah novel berjudul Cinta Kamu, Aku - Ini Bukan Drama Radio (2013). Membaca Komik adalah hobi Irfan sejak dari kecil, selain nulis juga. Lalu pada saat menulis lagi, timbul ide membuat komik. Saat itu tidak terlaksana. Lalu tahun lalu, ia ketemu seorang teman, dan membicarakan tentang menulis cerita komik.Saat melakukan cek situasi komik Indonesia, ia mengamati bahwa itu ternyata sulit. Kebanyakan komik yang ada di toko  buku di Indonesia berupa komik Jepang, Korea dan USA.
Menyelidiki lebih lanjut, Irfan mendapati fakta bahwa  ternyata ada banyak komik Indonesia yang bagus . Hanya saja, semua itu tidak atau jarang tersedia di toko buku pada yang ada. Maka terbetik pemikiran agar komik Indonesia harus dibangkitkan kembali dan diupayakan ketersediaannya. Lalu Irfan melihat-lihat ilustrator Indonesia. Sungguh mengejutkan bahwa ternyata, ilustrator komik Amerika seperti Ardiansyah saja, sudah kontrak oleh penerbit besar Amerika.
Lantas Irfan berkenalan dengan Donny setelah melihat websitenya. Mereka  ngobrol online, menyamakan visi dan misi tentang komik Indonesia, dan kemudian  memutuskan bekerja sama.