Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keunikan Presiden RI ke-7 di Forum APEC

11 November 2014   11:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1415656959938863309

[caption id="" align="aligncenter" width="553" caption="Presentasi Presiden Jokowi di Forum APEC 2014 (Foto: Fanspage Ir. H. Joko Widodo)"][/caption] Sependek pengamatan tentang pidato para pemimpin dunia, baru kali ini saya melihat ada seorang Presiden memberikan presentasi power point di forum internasional. Siapa lagi kalau bukan Presiden RI ke-7? Presiden Jokowi berbicara di depan para pemimpin bisnis & CEO di kawasan Asia Pacific (kawasan ekonomi APEC) dengan paparan presentasi tentang peluang investasi di Indonesia. Dari beberapa pemberitaan, diungkapkan bahwa dalam kesempatan itu Presiden memang menggunakan bahasa Inggris. Meski begitu, untuk pidato Presiden di depan pemimpin-pemimpin negara dalam forum resmi APEC, dinyatakan bahwa beliau akan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan nasional. Silakan klik Video-nya di bawah ini.

Biasanya saya menyaksikan baik secara langsung atau dalam pemberitaan atau video, pemimpin setingkat menteri saja nyaris tak ada yang maju ke panggung dengan presentasi yang power point-nya saja juga di"operasikan" sendiri, sambil berbicara tanpa teks. Memang sih, kesannya jadi "teknis", tapi begitulah Pak Jokowi, mendobrak kelaziman, menjadi diri sendiri dalam arti yang positif. Presiden, Menteri, Wakil Menteri, Dirjen, ya mereka yang kapasitasnya sebagai pembuat keputusan dan kebijakan level tinggi dan tertinggi, "biasanya" tampil di podium untuk memberikan p.i.d.a.t.o., dengan kalimat dan kata-kata yang "mirip-mirip" dan (maaf), kalau hanya seklias saja menyimak --- kadang terkesan agak klise. [caption id="attachment_374124" align="aligncenter" width="551" caption="Pujian Presiden East-West Center, Charles E Morrison untuk pidato Jokowi (Foto: FB NH Poetranto)"][/caption] Presentasi Presiden Jokowi mendapat pujian dari Presiden East-West Center, Charles E Morrison di akun twitter-nya. Menurut Morrison, pidato Pak Jokowi hebat, memakai bahasa Inggris 'sederhana', dan tanpa teks. Sebagai orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi menampilkan diri di kancah internasional dengan gayanya yang otentik. Beliau tidak harus memperlihatkan kemegahan dengan kalimat bombastis, slogan besar khas pemimpin. Memang, Pak Jokowi berbicara dengan aksen medhok Jawa-nya, dan ritme berbicara yang cukup lambat. Mungkin bagi sementara kalangan yang terbiasa dengan standar pengukuran pidato yang "hebat" a la juara lomba berpidato, penampilan Pak Jokowi ini bisa mengundang kritik. Namun perlu diingat, kapasitas Pak Jokowi di sini jauh melampaui kriteria itu. Ini bukan soal gaya semata. Esensi dan isi gagasan yang disampaikan dalam pidato, itu yang sungguh dipandang oleh para hadirin, dan siapa pun yang ingin mengetahui tentang misi keberadaannya di panggung saat itu. Dengan kata lain, Presiden Jokowi menyampaikan gagasannya secara efektif, dan mengena inti pesannya, yaitu membuat investor tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. Presiden Jokowi tahu apa yang dibicarakannya! Banyak juga pemimpin dunia yang menyampaikan pidatonya di forum internasional dalam bahasa nasional masing-masing, namun itu seringnya mereka membaca teks juga. Memang banyak pertimbangan untuk hal itu, dan sangat disarankan. Tapi presentasi power point? Ya baru kali ini saya mendengarnya. Kalau CEO (pemimpin bisnis) --- mungkin ada juga yang memberikan presentasi dengan paparan salindia (power point). Namun begitu, saya tidak cukup yakin tentang buktinya . Dulu orang ramai-ramai mempelajari cara Presiden Obama berpidato, bagaimana orasinya mengesankan banyak orang. Mungkin kali ini para psikolog dan ahli psikolinguistik juga sudah mulai mempertimbangkan untuk melakukan penelitian atau pembahasan soal ini? Menurut saya ini menarik! *) Ini catatan kecil saja. Mantan Menlu Indonesia Ali Alatas, juga menarik dalam membawakan pidatonya. Meskipun beliau membaca teks, tapi selalu dibawakan dengan sentuhan "pribadi" yang hangat, dengan guyonan singkat namun segar dan kadang, "menohok" target sasaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun