[caption caption="Berebut Jenang di Festival Jenang Solo |Foto: festivaljenangsolo.com"][/caption]
Ratusan takir jenang dibagikan kepada sekitar dua ratusan warga Solo Jawa Tengah dalam acara pembukaan Festival Jenang Solo 2016, di kawasan Ngarsopuro, Minggu 14 Februari 2016. Kegiatan ini adalah untul menyambut Hari Ulang Tahun ke-271 Kota Solo, 17 Februari mendatang.
[caption caption="Langsung dari Kalimantan Barat | Foto: Isnaeni Edi Darmo/ Indria Salim"]
Festival ke-5 yang bertema “Ragam Jenang Nusantara” ini diselenggarakan oleh Yayasan Jenang Indonesia, dan dibuka oleh Pj. Walikota Surakarta, Budi Yulistianto. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan masak besar jenang tujuh rasa di kanan-kiri panggung. Festival ini diikuti oleh 15 daerah, yaitu: Pekalongan-Batang, Banyumas, Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Timor Leste, Lampung, Papua, Jambi, Aceh, Kepulauan Riau dan Banten. Mereka berpartisipasi menyajikan jenang khas daerah masing-masing.
[caption caption="Festival Jenang Solo 2016 | www.jenangsolo.com"]
[caption caption="Para pelajar belajar memarut kelapa sebagai bahan jenang, bersama punakawan |festivaljenangsolo.com"]
Jenis-jenis Jenang
Terpantau ada sekitar 36 jenis jenang yang disuguhkan dan dapat dinikmati masyarakat secara gratis, antara lain: Jenang Pedas (Kalimantan Barat), jenang Kaplok (Pekalongan), jenang Krasikan (kabupaten Sukoharjo, Jateng), jenang Ketan (Banyumas), jenang Kampiun khas Sumatera Barat, bubur Pepeda khas Papua, juga bubur Manado.
[caption caption="Salah satu perwakilan dari daerah Palembang | www.kompastv.com"]
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggiatkan Kampanye Gemar Makan Ikan
Menariknya, Festival Jenang ini dimanfaatkan oleh KKP untuk mengajak masyarakat di Jawa Tengah termasuk Solo agar lebih banyak mengonsumsi produk olahan laut, yang bisa dipadukan dalam bentuk bubur, yang dinamakan bubur atau jenang Bahari. Jenang ini menggunakan bahan-bahan kekayaan laut.
Menurut Direktur Akses Pasar dan Promosi Innes Rahmanita, tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat provinsi Jawa Tengah termasuk rendah bila dibanding daerah lain di Indonesia, yaitu dibawah 20 kilogram per tahun per kapita.