Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Kau Baca Puisi Ini

15 Maret 2017   14:09 Diperbarui: 16 Maret 2017   04:00 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadilah sperti matahari yang berikan energi |Foto: Indria Salim

 

Hi, Sunshine
It's nice to see you smiling warmly
It's a blessing to have you stay around
Oh what a beautiful day!

Pendar Sang Surya nan hangat
Memancar terang, menebar energi
Pohon biarkan daun memasak makanan
Kumbang menyesap madu kembang
Penjaja es bercanda dengan pekerja bangunanLupakan fatamorgana.
 Abaikan hembusan angin surga.

Politik memunculkan seribu satu karakter topeng mewujud asli.
Topeng terkoyak, wajah terungkap dengan seribu satu tema dan jurus aksi.
Ada belut, tupai, ikan piranha, gurem, debu, ular beludak, zombie, sampi, wangsa firaun, durna, sengkuni, yang mirip miyabi, dan pedagang akik ajaib.
Oh, lupakan saja opseter yang kinerjanya terbukti semakin bisa dinikmati rakyat.
Mayapada inginkan opseter ini masuk penjara.
Karena mereka merindukan fatamorgana.

Jangan kaucari diriku.
Aku mau bersemedi barang sepelukan negeri.
Menata hati, mengurai sengkarut waktu.

Jangan kaubaca puisiku.
Itu raungan pilu, melihat bayangan menjadi nyata.
Dusta itu, fitnah merajalela.
Semua tanpa pakem
Semoga hanya seruas masa. |15.03.2017 |@IndriaSalim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun