Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cintai Tulangmu sebagai Investasi Masa Depan

28 Oktober 2016   17:12 Diperbarui: 28 Oktober 2016   18:32 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dialog Interaktif Hari Osteoporosis Sedunia |Foto: Indria Salim

Dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2016, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Perkumpulan Warga Tulang Sehat, dan PEROSI (Indonesian Osteoporosis society) menyelenggarakan Seminar & Dialog Interaktif Osteoporosis. Acara dipandu oleh dr. Claudia Alberta, dan menghadirkan pembicara antara lain – drg. Dyah Erti Mustikawati yang menyampaikan laporan pelaksanaan panitia peringatan, MPH (Kasubdit Penyakit DM dan GM), Direktur P2PTV (drg. R. Vensya Sitohang) yang memberi pengarahan tentang acara yang berlangsung.

Acara berlangsung dari pukul 09.00 wib dan berakhir sekitar pukul 13.00 wib. Dalam pengantarnya, dr. Claudia mengungkapkan fakta yang perlu membuat kita waspada, yaitu bahwa negara Cina mengeluarkan biaya sebesar Rp 19,5 triliun (US$ 1.5 miliar) untuk mengatasi penderita yang bermasalah dengan tulang panggul; Inggris menghabiskan Rp 55 triliun untuk menangani warganya yang menderita paatah tulang; sedangkan di negara di seluruh Eropa perlu biaya Rp 450 triliun dalam upayanya mengendalikan dan mencegah masalah osteoporosis. Indonesia sendiri saat ini belum punya data lengkap terkait penanganan ataupun pencegahan osteoporosis.

Peserta Dialog Interaktif yang aktif | Foto: Indria Salim
Peserta Dialog Interaktif yang aktif | Foto: Indria Salim
Bincang-bincang (talk show) pertama menghadirkan pembicara dari Kemenkes (drg. Dyah), unsur profesi (oleh Ketua Perosi -- dr. Tanya Rotikan, SpKO), dan unsur komunitas, yaitu Ketua Perwatusi – Ibu Anita Errol Hutagalung.

Osteoporosis – Prespektif Pemerintah (Kemenkes), dipaparkan oleh drg. Dyah

Drg. Dyah mengungkapkan bahwa gaya hidup di zaman sekarang sungguh berbeda dari masa generasi orang tua kita. Ada kecenderungan bahwa gaya hidup di era kini membuat sebagian besar orang – dari sejak kanak-kanak sampai dewasa dan lansia, melakukan kegiatan yang kurang mendukung kesehatan tulang. Mereka kurang bergerak, kurang paparan sinar matahari yang berguna dalam menguatkan tulang, paparan asap rokok, diet dan pola makan yang belum tentu memadai dalam asupan kalsiumnya, kurang gizi atau mendapatkan gizi buruk. Maka misi kesehatan terkait Osteoporosis tahun ini adalah meningkatkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan Osteoporosis. Itulah inti perspektif pemerintah terkait Osteoporosis. Drg. Dyah juga mengaitkan hal ini dengan misi dan terget SDG (Sustainable Development Goals), bahwa pada tahun 2030 masyarakat Indonesia mendapatkan bonus demografi, dan kesehatan masyarakat akan menentukan kualitas kehidupan setiap individunya, dan akhirnya kesejahteraan seluruh bangsa.

Perspektif Profesi, disampaikan oleh Ketua PERWATUSI -- Anita Hutagalung

Anita Hutagalung memaparkan tentang organisasi dan perannya dalam menjalankan visi dan misi organisasi, yaitu sosialisasi pentingnya upaya pencegahan dini Osteoporosis. Melakukan sosialisasi tentang program inti PERWATUSI yang antara lain adalah penciptaan senam pencegahan dan senam rehabilitasi Osteoporosis dari PEROSI.

PERWATUSI melaksanakan programnya yang terbagi dari tiga pilar. Pertama, advokasi tingkat tinggi dengan berbagai instansi pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, kelautan, dan sebagainya. Kedua, edukasi dan diseminasi informasi melalui seminar, penyuluhan, pembentukan klub senam rehabilitasi bekerjasama dengan berbagai rumah sakit, dan pelatihan pengajar (train of trainer) dan ini juga melibatkan para dokter di tingkat daerah. Ketiga, pengembangan organisasi. PERWATUSI saat ini beranggotakan (hanya) 9000 orang di seluruh Indonesia. Ini jumlah yang bukan apa-apanya dibanding besarnya populasi penduduk Indonesia. Perwakilan PERWATUSI ada di sepuluh wilayah di Indonesia.

Sesi pertama ini padat bermanfaat, memberikan pencerahan dan informasi mendasar terkait Osteoporosis dari perspektif masing-masing. Sebagian peserta yang hadir adalah para wanita dari usia 35-an ke atas, sebagian kecil peserta pria. Tampaknya peserta mungkin usia paruh baya lebih banyak daripada yang lebih muda. Semua hadirin tampak bersemangat dan fokus mengikuti acara demi acara, kuis demi kuis berhadiah yang cukup banyak dibagikan kepada hadirin. Kompasianer Rochmah Nurhayati juga memenangkan satu kuis dan itu pada Bincang-bincang sesi ke-dua, bertema “Upaya Investasi Tulang Sehat untuk Masa Depan”.

(kiri) Penyandang Osteoporosis, Sari Zakir, pemenang kuis & para narsum |Dokpri
(kiri) Penyandang Osteoporosis, Sari Zakir, pemenang kuis & para narsum |Dokpri
Perilaku yang Mendukung Investasi Tulang Sebagai Pencegahan Osteoporosis – dipaparkan oleh dr. Tanya Rotikan, Sp.KO.

Latihan fisik secara teratur dan olahraga beban yang menguatkan otot. Olah raga itu misalnya jalan kaki atau jalan cepat, bersepeda, dan olah raga yang sesuai usia. Olahraga secara rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun