Peningkatan operasi caesar dalam dua dekade terakhir ini
Berdasarkan penelitian terkini oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan operasi caesar dalam kelahiran buah hati meningkat sejak dua dekade terakhir, yaitu
21% persalinan. Di Indonesia sendiri menurut RISKESDAS 2018 tercatat peningkatan 17,6%.
Metode kelahiran caesar yang bagi sebagian ibu hamil menjadi pilihan dengan alasan non-medis sebaiknya diikuti dengan kesadaran tentang konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang kesehatan, baik oleh Si Ibu maupun Si Kecil memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek dan panjang bagi ibu dan anak.
Padahal kelahiran spontan atau normal sebenarnya itu yang terbaik. Dalam persalinan alami tanpa operasi, proses fisiologi umumnya berjalan dengan baik.
Sementara itu persalinan caesar tidak jarang  disebabkan oleh alasan kesehatan Ibu hamil dan Si Kecil dan ini tidak bisa dihindari demi keselamatan mereka.
Singkatnya, beragam latar belakang mewarnai peningkatan operasi caesar dalam persalinan ini.
Adanya indikasi medis (kondisi kesehatan ibu, bayi terlilit tali plasenta, berat badan bayi yang berlebih, posisi bayi sungsang, bayi kembar, ukuran panggul ibu terlalu sempit, dll.); faktor orangtua yang tidak mau sakit saat melahirkan; orangtua yang minta operasi caesar padahal harusnya bisa dengan persalinan normal; atau demi keamanan dan keselamatan persalinan.
Namun dengan pemahaman yang benar yang didapat dari para ahli, maka akibat-akibat tersebut dan cara mengatasinya bisa dipersiapkan sebelum proses persalinan agar kondisi kesehatan ibu dan anak dapat optimal.Â
bulan sadar caesar (International C-Section Awareness Month).
Bulan April 2023 ini adalah ÂDanone SN Indonesia, melalui Nutricia, mengadakan program edukasi kesehatan bernama Bicara Gizi untuk mengajak para orang tua memahami tantangan kesehatan kelahiran caesar. Perlu kita ketahui bahwa kehidupan awal sangat penting bagi anak, khususnya terkait dengan keseimbangan
mikrobiota dalam saluran cernanya.
Dr.dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.,A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatolog -- narasumber dalam Webinar yang diadakan oleh Danone Indonesia menyarankan, sebisa mungkin Ibu memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil. Dengan ASI eksklusif, Â upaya terbaik menyeimbangkan profil mikrobiota akan terpenuhi.