Hi, Diary yang setia
Kemarin kan Hari Valentine, tapi masa pandemi begini menurutku berkumpul bersama keluarga, tinggal di rumah mengobrol santai sambil menikmati teh hangat, asik kan ya.
Walaupun sudah lewat harinya, nggak apa-apa khan kalau aku membuat catatan seputar cinta? Ya, cinta kasih menjadi sumber inspirasi yang tak ada habisnya buat para pencipta seni. Sudah ya, sebaiknya kutulis saja goresan penaku eh, ketikanku di sini. Semoga ada yang membaca.
BUAH-BUAH KASIH
Manis senyum mewangi.
Segar mencerahkan kalbu.
Asam menaklukkan buaian palsu.
Menggigit menyemangatkan jiwa lesu.
Buah-buah ranum mewarnai karma, insan bijak bestari sejati.
Kasih tiada batas
Meretas bias gelombang warna
Kasih tanpa syarat
Luluhkan karang hati melegam
Kasih suci melesat bagai anak panah
Menembus batas akal manusia papa
Barangkali kita lupa.
Semesta dicipta karena kasih-Nya.
Kesombongan membutakan pandang manusia.
Mengira diri dewa jagad raya.
Mengerkah serakah sungguh lengah.
Bisikan gelap menyelinap memikat.
Sabar itu memenangkan jiwa.
Kelembutan menjadi penawar nyeri.
Kebaikan menyinarkan kharisma.
Membumi meneduhkan hati pencemas.
Jauh dari dendam walau lawan menghunus pedang.
Sesama dihormatinya penuh ketulusan.
Pohon kehidupan rimbun menghijau
Teduhkan pengelana jiwa.
Puaskan lapar mereka.
Dengan buah-buah kasih. |Indria Salim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H