Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hujan Tahun Lalu, Hujan Tahun Baru

5 Januari 2021   21:16 Diperbarui: 5 Januari 2021   21:36 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan di Seputar Monas, 1 Jan.2020 |Dokpri

Selasa, 5 Januari 2021
Mendung pekat sejak awal pagi. Aku tetap harus pergi untuk berbagai keperluan sesuai rencana, urusan A, B, C, dan D. Bermula dari rintik hujan gerimis, berlanjut dengan hujan deras selama kira-kira dua jam.

Hujan Senin Pagi (05/01/2021) |Dokpri
Hujan Senin Pagi (05/01/2021) |Dokpri
Aku berpindah-pindah dari satu titik lokasi ke lokasi berbeda, dua rute pp naik angkot, berlanjut dengan berjalan kaki, berpayungan, kadang menepi dan berteduh di depan ruko, begitulah waktu cepat berlalu sejak pukul setengah delapan hingga sampai kembali di rumah pukul setengah dua belas, mendekati waktu makan siang.

Tahun baru 2021 tahu-tahu sudah berjalan lima hari. Seperti mengalami deja vu, sulit bagi saya memisahkan kenangan sepanjang tahun 2020 uang kuga dowarnai dengan hujan berlimpah, tepat sejak hari pertamanya.

Kuingat setahun lalu, tanggal 1 Januari 2020 pagi, aku turun dari kereta di Stasiun Kereta Api Gambir,  syok karena nggak ada transportasi menuju rumah.

Ternyata penyebabnya karena banjir sejak subuh, hujan besar nonstop, taksi nggak ada yang lewat plus macet total sejak tengah malam.

Setelah nunggu beberapa jam, aku "nemu" taksi yang baru masuk Stasiun Gambir. Saat itu dengan menumpang taksi burung biru, ongkosnya Rp280.000, aku senang dan lega sekali. Bayangkan  sebelum mendapatkan Si burung biru ini aku beberapa kali mencoba pesan yang online, tercantum harga Rp 450 ribu - sampai 500 ribu -- yang normalnya maksimum cuma Rp150.000an (dari sistem terteranya begitu).

Saat itu ternyata beberapa teman bloggerku pada pasrah karena rumahnya kebanjiran parah, ada yang balik dari liburan, mendapati kenyataan rumahnya sudah nggak kelihatan, sudah tenggelam dan di kawasan yang bersangkutan keadaannya gelap gulita tanpa aliran listrik. Akses ke rumahnya auto sulit.

Singkat cerita, orang masih merasakan dampak banjir (termasuk Mall Taman Anggrek yang sempat tutup beberapa minggu), tak dinyana di akhir Februari yang berarti baru bulan ke-2, mulailah masa pandemi yang sampai berganti tahun masih harus kita hadapi dan waspadai.

November 2020

22 November 2020 pukul 11.00wib-12.10wib
Ruang tamu yang selama ini baik-baik saja, mendadak "banjir" karena keguyuran air dari atap di sepanjang pinggiran atas tembok depan (mungkin saluran talang) selama hujan badai petir yang berlangsung sekitar satu jam.

Aku bersyukur ada tetangga sebelah (kuanggap malaikat penolong) yang langsung berjibaku menghalau air dari ruang tamuku.
Aku bersyukur atas "keberuntunganku" karena saat itu kejadiannya siang dan tetangga sebelah yang juga "tetangga dekat" pas ada di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun