Libur akhir pekan, atau memang nggak lagi kemana-mana. Habis bangun pagi, menggosok gigi, membasuh muka atau mandi sekalian dengan air dingin, maksudnya air yang tidak dipanaskan dulu. Berdoa tentu utama.
Gimana menurut Pembaca?
Ok, menyiapkan sarapan atau tinggal sarapan karena sudah ada yang menyiapkan.
Nikmatnya!
Lanjut rebahan, gegoleran lagi dong. Oh ya, Anda yakin?
Di luar rumah, burung berkicau riang. Suaranya menggema di seputar lingkungan. Mau kalah giat dengan burung?
Burung-burung itu bagiku menakjubkan. Dibanding ukuran badannya, suaranya kuat banget.
Nggak percaya? Coba klik videonya, ya.
Oh ya, balik lagi ke soal rebahan. Kurasa awalnya asik, gegoleran sambil ngintip linimasa di media sosial. Tapi lama-lama pasti bosen, badan pegal-pegal, dan bawaannya jadi suntuk.
Oh mungkin Anda bukan tipe "kaki gatal" yang bawaannya ingin jalan-jalan melulu, fine!
Sayangnya menurut para ahli kesehatan, kurang gerak dan aktivitas fisik itu kalau keseringan berpotensi pada investasi berbagai penyakit, misalnya diabetes, lemah jantung, peredaran darah kurang lancar, obesitas, nah itu baru sebagian.
Kapan Anda melakukan aktivitas fisik tertentu? Jika sulit mengingatnya, mungkin ini karena Anda salah satu dari penduduk dunia yang memang kesehariannya cenderung males gerak (mager) alias menjalani gaya hidup sedentari.
Efek negatif gaya hidup sedentari terhadap kesehatan, bisa diperburuk oleh pola makan yang tidak seimbang, dan kebiasaan tidak sehat seperti sering begadang, merokok, atau minum alkohol.
Jangan karena "ah masih muda ini, suka-suka gue ajalah", jangan deh.
Nggak percaya? Ya tidak mengapa. Terserah Anda saja.
Bagaimanapun, dalam banyak hal itu perlu seimbang. Berkegiatan fisik kan tidak selalu harus berarti sepedaan, berenang, atau pergi ke pusat kebugaran -- hal ringan yang bisa dilakukan di rumah juga ok, contohnya? Banyaklah, ada yang mau berbagi pengalaman pribadi?