Sudahkah Kau Menulis Hari Ini?
Goresan luka semalam itu?
Cinta yang kandas lagi?
Kenangan getir yang kini menjadi pemicu semangatmu?
Tanya tak berjawab itu?
Harapan yang selalu baru meski dua rindu beradu dalam jemu?
Aku menjumpai sepasang pencinta menggelora.
Ronakan wajah dengan gelak tawa, selagi asmara menggambar nirwana kasat mata.
Kumbang, rama-rama, dan bebungaan bermain senang saksikan mereka.
Seekor burung kecil berkelebat sunyi dalam desir angin sekejap.
Tersesat dari kerumunan di padang gersang.
Aku tertegun. Aku ingin menemaninya mencari kumpulannya.
Lalu aku berpapasan dengannya. Seorang perempuan tua itu berjalan menunduk, berlawanan arah dengan langkahku.
Aku menyapanya ringan.
Menengadahkan wajahnya, dia tersenyum tipis, nyaris terlambat.
Kedamaian hadir di hatiku, sungguh.
Aku menuliskan lengkung indah bibir perempuan itu,
Seiring dengan doa tulusku kepadanya.
Dia membawakanku sebuah cerita,
pertemuan yang tidak terduga.
Kupu-kupu itu menghampiriku.
Kudengar sayup-sayup gelak pencinta, sayup-sayup saja.
Kau? Maukah menulis untukku?
:: Indria Salim ::
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H