Memandang ke depan, menampik surut
Kini ada, melintasi waktu
Tiada ruang hampa, tidak pula menunggumu
Sebuah tanya menjadi mulanya
Siapakah kau yang terus melangkah?
Batu penjuru bangunanmu, lesap bila silap
Memburu matahari kau bisa mati
Bagaimana pun, kematian di bumi itu sebuah keniscayaan
Ambisi harus memberi arti, kehidupan yang hakiki
Bukan, bukan prestasi menebar janji
Bukan, bukan mematahkan jalan sesama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!