Menjaga gaya hidup sehat itu membantu kita tetap sehat, pun meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan dalam jangka panjang. Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam hal ini -- selalu mempraktikkan pola makan seimbang, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, menjaga berat badan seimbang, dan mengelola stres.
Sejatinya saya suka ngemil, dan itu kadang sulit dikendalikan. Berat badan naik bukan karena banyak makan, namun karena jenis camilan (snacks) yang saya konsumsi dulunya cenderung random dan asal suka. Makan kerupuk gurih, lalu ingin yang manis. Begitu makan camilan manis, kepengin menetralisir dengan yang asin. Begitu seterusnya seperti mengail ikan di sumur, muter-muter ikannya nggak dapat, yang ada penasarannya terus menerus. Penasaran kok dalam hal makan camilan dan sepanjang hari.
Snacking itu baik, asal dilakukan pada saat yang tepat, dan makanannya juga sesuai pola hidup sehat. Tidak semua orang cocok dengan pola makan tiga kali sehari, dengan jarak antar makan utama yang cukup panjang. Ini khususnya bila aktivitas yang dilakukan itu berat dan menyerap energi. Maka para ahli gizi menyarankan kita mengkonsumsi camilan sebagai makanan sela di antara jadwal makan utama. Snack yang sehat, itu ada kriterianya, Guys, antara lain kaya nutrisi, mengandung serat tinggi, kalau misalnya harus manis ya komposisinya yang pas.
Supaya prinsip gizi seimbang tercapai, kunci dalam memilih camilan adalah perhatikan kandungan gizinya. Sebisa mungkin hindari camilan padat kalori dan tinggi lemak karena hal ini malah akan memicu rasa lapar sehingga otak kita 'memerintahkan' untuk makan lebih banyak.
Bagaimanapun, mengkonsumsi makanan sela adalah bagian dari pola makan. Saya sadar banget pentingnya menjaga pola makan sehat. Ahli gizi memberikan tips soal pola makan seimbang dan sehat ini, dan itu termasuk pemahaman tentang pentingnya mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah. Indeks glikemik diukur dalam satuan nilai dalam skala 0--100, dan ini menunjukkan tingkat kecepatan makanan atau minuman dalam menaikkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Ada tiga kategori Indeks Glikemik, yaitu rendah (IG di bawah 55), sedang (IG berada dalam skala 56-69), dan tinggi (IG nilainya di atas 69).
Makanan dengan GI rendah itu bila kita konsumsi, memerlukan proses pencernaan di dalam tubuh lebih lama, sehingga gula yang dihasilkan dilepas secara perlahan ke dalam darah. Gula dalam darah yang pelepasannya lambat ini penting dalam menjaga stabilitas kadar gula dalam darah.
Makanan dengan GI rendah, antara lain adalah kedelai. Â Kedelai dikenal luas sebagai sumber protein nabati yang mengandung banyak khasiat. Banyak ragam cara menyajikan kedelai ini, selain juga karena tidak semua orang punya kesempatan mengkonsumsi kedelai utuh. Era serba praktis membuat kita memilih makanan yang mudah kita dapatkan, harga terjangkau, dan menjadi teman beraktivitas di manapun kita berada.
Kegiatan saya itu beragam, dari aktivitas fisik maupun mental. Sebagian besar urusan di rumah saya kerjakan sendiri. Namun kegiatan terkait profesi bahkan lebih banyak membutuhkan penjagaan kesehatan ekstra. Saya berpedoman lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu karena saya memilih pola hidup sehat cara enak, cara asik, dan menyenangkan. Snacking dengan camilan sehat, makan buah dan sayur pilihan, hal-hal semacam itulah. Dengan kata lain, menjaga pola hidup seimbang, mempraktikkan pola makan seimbang yang otomatis menjadikan saya Insya'Allah tetap sehat, tanpa ada rasa tertekan karena terbeban dengan kewajiban pilihan makanan yang tidak sesuai selera, dan bonusnya berat badan tidak meningkat tajam, bahkan tidak terkendali.