Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dialog yang Membangun Energi Berkelanjutan dan Terbarukan

15 Agustus 2018   23:56 Diperbarui: 5 Oktober 2018   19:14 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon butuh energi baik agar tumbuh dan berbunga |Foto: Indria Salim

Di sebuah toko buku favorit dan populer, saya pernah diminta menuliskan kisah pribadi seorang customer service di toko tersebut hanya karena dia tahu saya menulis antologi yang saat itu sedang dipajang di bagian depan toko buku itu. Padahal, cerpen saya yang ada di situ adalah cerpen kisah misteri! Pas datang ke toko, dia menyalami saya -- tepatnya dia tanpa saya bisa hindari, mencium tangan saya, aduh saya terperangah betul! Nggak tahunya, ada dua orang temannya yang mau ikutan juga, berdiri di dekatnya. Lha ada apa ini? Setelah urusan mencari buku selesai, dia menghampiri saya lagi, "Bu, saya sebenarnya ingin kisah saya Ibu tulis. Saya ingin agar orang tua saya punya sedikit kebanggaan tentang saya sebagai anaknya." Singkat cerita, dia mengaku sebagai "orang yang gagal". Namun itu bukan yang ingin saya jelaskan di sini. Intinya, dalam dialog kita berusaha agar itu membawa pada energi positif.

Harmoni alami, menjaga energi baik kita |Foto: Indria Salim
Harmoni alami, menjaga energi baik kita |Foto: Indria Salim
Penutup

Kita punya potensi untuk menjaga energi yang menghasilkan energi baru, dan berkelanjutan. Kita punya potensi untuk membangun energi secara bersama-sama, dan salah satunya dengan memilih lingkungan pribadi yang bersikap dan punya vibrasi positif. Kita perlu membebaskan diri agar tidak terjebak dalam energi rendah, segera setelah bangun tidur dan mulai berpikir. Jangan sampai kita terjebak dalam fokus keadaan yang membuat kita tidak antusias menyongsong hari yang baru, misalnya dengan mengatakan pada diri sendiri, "Saya memiliki begitu banyak masalah, jangan-jangan ini akan menjadi hari yang berat, dan buruk."

Sebenarnya ada hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyeimbangkan datangnya energi negatif, namun dampaknya bisa luar biasa meningkatkan energi baik. Saya suka jalan pagi, merasakan hangatnya matahari pagi, atau menikmati sejuknya embun dari tetumbuhan di kanan kiri jalan yang saya lewati. Kali lain, saya menyapa (dalam hati) tanaman di halaman sambil menyirami mereka dengan air segar. Ada energi positif yang kembali kepada saya. No Joke about that.

Menyapa anak tetangga, bercanda dengan anak-anak kecil, itu juga membawa kita pada energi positif. Kita bisa membuatnya tertawa, lalu tertawa bersama, orang tuanya juga. It is simple but effectively keeping our energy balanced and enhanced. Maaf, saya mengungkapkannnya dalam bahasa Inggris, ini sebagai variasi tulisan saja.

Semoga pengalaman saya ini ada gunanya bagi pembaca Kompasiana.

Salam Kompasiana Beyond Blogging. | Indria Salim |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun