Saudaraku, mari kita menundukkan kepala, bersimpuh di hadapan-Nya,
dalam kerendahan hati yang tulus,
meneliti diri,
adakah semua kelancaran hakiki yang kita nikmati adalah sudah sewajibnya Tuhan berikan kepada kita?
*
Diri ini tertunduk, terguguk, membatu dengan lidah kelu.
Siapakah aku yang kadang atau sering melupakan kebesaran-Mu,
dan seluruh alam semesta adalah ciptaan-Mu?
*
Hidup bagiku bukan semata banggakan nama. Itu pun kalau aku punya.
Hidup bukan semata mencari keharuman dan pengakuan jasa.
Itu pun kalau aku bisa menyiasatinya.
Kini bermegah, tahukah aku apa yang akan terjadi dalam lima denyut nadiku nanti?
*
Ajarilah aku, Ya Bapa seluruh bangsa, Kau yang Maha Kuasa, agar aku memahami ini dalam kehendak-Mu.
Izinkan kuberdoa untuk saudaraku yang sedang mengalami kedahsyatan fenomena alam.
Berikan hikmat bagi para pemimpin negeri.
Pintaku, semoga Kau berkenan menguatkan kami semua,
menuntun kami dalam cinta kasih kemanusiaan ini.
Pray for Lombok, Bali, Mentawai -- Pray for Us, Indonesia
Indria Salim -- for Kompasiana Beyond Blogging
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H