Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cahaya Itu

28 Januari 2018   08:51 Diperbarui: 28 Januari 2018   13:56 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (pixabay.com)

Seberkas sinar menembus gorden kamar, menyapaku dengan kehangatannya. Lamat kudengar di benak, 'Aku di sini, bersamamu.'
Kutelengkan wajahku, kulihat sekeliling kamarku, hening yang bening.
Betapa besar kasih-Mu, betapa kuat rengkuhan-Mu
Kau, yang selalu setia
Kau adalah Maha Setia

*

Telapak tanganku menadah pasrah
Permata berkilau mengunci mulutku
Dua pasang mata ini tanpa kedip
Pahami keajaiban-Mu

Permata mungil itu tak terkatakan kilaunya
Kuharus menerima
Kuharus memuji
Kuharus percaya

Siapakah aku yang melihat cahaya-Mu?
Apakah yang telah kulakukan?

*

Kau mengasihi semua ciptaan-Mu
Apa bisaku bila tanpa kekuatan dari-Mu?
Kumengaduh karena kelingking tergores ranting cemara
Kau lindungi aku dari luka saat terpelanting hebat

Kau, Maha Berkehendak
Ajarilah kami selalu
'tuk berserah kepada-Mu. 

:: @IndriaSalim ::

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun