Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiap Helaan Napas Itu Anugerah-Nya

8 Januari 2018   20:35 Diperbarui: 8 Januari 2018   21:04 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wefie - Membagi keceriaan bersama Nindy (ki) & Widha (kn) Admin Kompasiana

Sebisa mungkin kita rendah hati, karena apa yang kita anggap remeh atau 'dengan sendirinya adalah milik kita' belum tentu seremeh anggapan atau yang dirasakan oleh orang lain.

Bagi sebagian orang, berkeluarga dan memiliki anak itu "adalah siklus kehidupan otomatis, dengan sendirinya terjadi". Bagi sebagian orang lain, mereka harus bersusah payah mengeluarkan biaya untuk bisa memiliki keturunan. Itu hanya satu contoh.

Hari ini sangat berwarna bagi saya. Seorang sepupu yang relatif masih dalam usia produktif meninggal dunia di kota lain. Satu bulan sebelumnya, kakak kandungnya yang hanya terpaut sekitar 3 tahun juga sudah mendahuluinya. Bulan yang sama (Desember), sepupu saya dari ibu kehilangan isterinya yang meninggal karena kanker. Usianya sekitar 45 tahun, meninggalkan anak-anak yang masih butuh figur ibu.

Hidup memang rapuh. Saya setuju. Itu sebabnya kadang kala saya mengungkapkan hal ini melalui goresan puisi kecil seperti ini (silakan klik) 

Wefie - Membagi keceriaan bersama Nindy (ki) & Widha (kn) Admin Kompasiana
Wefie - Membagi keceriaan bersama Nindy (ki) & Widha (kn) Admin Kompasiana

 Bukan bermaksud pesimis, namun saya sekadar mengingatkan diri sendiri bahwa satu helaan napas dan penambahan satu hari setiap harinya adalah karena berkat dan perkenan-Nya. Sehat, selain karena usaha kita, juga adalah anugerah-Nya. Demikian.
Semoga contoh sebagai ilustrasi dalam tulisan ini berterima, karena hal ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung siapa pun. Anggap saja ini adalah refleksi diri Penulis yang mudah-mudahan relevan buat pembaca sekalian. :: @IndriaSalim ::

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun