Bukan Sekadar Bloging – Beyond Blogging adalah slogan Kompasiana yang baru, beriringan dengan diluncurkannya logo baru di usia platform blog yang ke-8. Menurut Penulis, slogan ini tidak terlalu asing di telinga, namun bila itu dikaitkan dengan Kompasiana tentu ada keistimewaan tersendiri.
Pertama, karena Penulis adalah pengguna platform blog “jurnalisme warga” ini, sekaligus netizen yang membaca konten Kompasiana. Kedua, karena slogan ini menggantikan “Sharing and Connecting”, yang sudah menjadi warna dan budaya Kompasiana, warga, maupun pembacanya. Maka Bukan Sekadar Bloging lebih memantapkan eksistensi Kompasiana di kancah persaingan platform digital dan blog, terlebih era sekarang sungguh menuntut siapa pun yang terlibat dalam dunia informasi dan teknologi untuk mampu bergerak lebih cepat, memiliki daya adaptasi tinggi, menarik perhatian publik secara luas, menjadi ikon sumber informasi maupun etalase banyak pihak yang relevan dengan hal ini.
Sebagai netizen maupun pengguna Kompasiana, Penulis mendapat kesan bahwa peristiwa peluncuran logo baru dan slogannya itu adalah wujud peningkatan posisi Kompasiana dalam perjalanan prosesnya. Slogan baru pada khususnya, tentu diharapkan akan memantapkan branding platfrom blog yang menurut COO Iskandar Zulkarnaen (Isjet) diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia, dan pada akhirnya terbesar sedunia.
Lantas apakah Kompasiana melupakan ciri khas “Sharing & Connecting” yang sejak tahun 2008 sampai pada tanggal 23 Februari 2017 yang lalu digantikan dengan yang baru?
Terlepas dari penjelasan COO Isjet, Penulis punya interpretasi sendiri bahwa slogan yang baru itu mencakup lebih banyak lagi elemen dan kualitas platform blog “ideal” – harapannya terwujud sejak peluncurannya, dan itu termasuk elemen sharing & connecting. Hal ini bisa dilihat dari adanya tujuh indikator penilaian konten tulisan para Kompasianer – blogger pengguna Kompasiana, yaitu Aktual, Bermanfaat, Inspiratif, Menarik, Menghibur, Tidak Menarik dan Unik. Luar biasa, bukan? Pembaca bisa memberikan penilaian sesuai dengan kebutuhan persisnya.
Kompasiana menyediakan fitur-fitur yang tentunya mengakomodasikan kebutuhan para penggunanya. Sebagai netizen, Penulis punya kebanggaan tersendiri bila melihat teman dan rekan non-Kompasianer mengagih dan mengomentari tulisan Kompasianer. Itu adalah apresiasi dan pengakuan masyarakat pada umumnya dan netizen pada khususnya terhadap tulisan-tulisan bersumber dari Kompasiana – yang jelas bukan media berita, juga bukan media arus utama. Begitulah era digital saat ini, semua saja dan ditulis oleh siapa saja bisa menyebar luas dan viral dengan cepat. Sejauh ini, Kompasiana menjadi rujukan positif di antara banyak sumber informasi lainnya – setidaknya itu menurut pengamatan Penulis di dunia maya.
Di Indonesia, Kompasiana adalah satu di antara platform blog terbesar, kalau tidak bisa dikatakan yang terbesar.
Para blogger Kompasiana (Kompasianer) yang jumlahnya sudah mencapai 30.000 orang ini meramaikan dunia Kompasiana dengan tulisan mereka yang berupa reportase sebuah peristiwa atau event, artikel sesuai minat masing-masing, opini, dan juga karya-karya fiksi (cerpen, cerbung, puisi, bahkan kisah humor kreatif).
Dalam mengunggah tulisannya, Kompasianer memiliki kebebasan karena tulisan langsung bisa ditayangkan, kecuali kontennya tidak sesuai dengan aturan dan persyaratan yang ditetapkan oleh Kompasiana. Dalam hal ini, Kompasiana tetap melakukan moderasi isi ataupun sumber foto Kompasianer.