Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RINDU] Yang Merindu

6 September 2016   08:21 Diperbarui: 6 September 2016   11:06 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang Merindu dan Dirindukan |Foto: Indria Salim

 

Dua bocah tak henti bertanya kepada ibunya
Seorang lelaki melupakan anaknya
Dua bocah tak henti menunggu
Meragukan jawab ibunya

Si bungsu tersengal napasnya
Demam tinggi -- bibir mungilnya bergetar, "Ayah, Ayah ..."
Bocah ini menunggu janji
Yang ditinggalkan lama berlalu
Si bungsu bermata sayu -- menerawang
Melihat burung besi mengudara
Di langit-langit rumahnya

Si Sulung terdiam, muram
Menaikkan pinta kepada Sang Ilahi
Agar ayahnya segera kembali
Kar’na dirinya kini pandai menari

Sang Ibu gundah, lelah
Mencari kata bijak penghibur rindu bocahnya
Buah hati jejak cinta
Hatinya hancur sudah
Berkeping laksana pecahan kaca
Suaminya bahagia memilih
Tujuh bidadari di surga
Entahlah

6 September 2016 |@IndriaSalim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun