Â
Dua bocah tak henti bertanya kepada ibunya
Seorang lelaki melupakan anaknya
Dua bocah tak henti menunggu
Meragukan jawab ibunya
Si bungsu tersengal napasnya
Demam tinggi -- bibir mungilnya bergetar, "Ayah, Ayah ..."
Bocah ini menunggu janji
Yang ditinggalkan lama berlalu
Si bungsu bermata sayu -- menerawang
Melihat burung besi mengudara
Di langit-langit rumahnya
Si Sulung terdiam, muram
Menaikkan pinta kepada Sang Ilahi
Agar ayahnya segera kembali
Kar’na dirinya kini pandai menari
Sang Ibu gundah, lelah
Mencari kata bijak penghibur rindu bocahnya
Buah hati jejak cinta
Hatinya hancur sudah
Berkeping laksana pecahan kaca
Suaminya bahagia memilih
Tujuh bidadari di surga
Entahlah
6 September 2016 |@IndriaSalim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H