Dengan kesadaran, kunyanyikan lagu “Berkibarlah Benderaku”
Dengan kebanggaan masa kanak dan sesudah itu, kusadari makna Merah Putih kita
Dengan keprihatinan, kupanjatkan doa sepenuh jiwa –
untuk bumi kita kau berkibar, Merah Putih kita
Kesedihan dan kepedihan itu, bila anak bangsa tampak terlupa – Kau berkibar maka kita ada
Kemarahan itu, k’tika anak bangsa – katanya menghujat demi Indonesia dalam satu agama
Ampuni kami, ya Tuhan seluruh bumi manusia
Ampuni kami, ya Tuhan segala makhluk dan ciptaan semesta
Kau sungguh terlalu besar, dan ajaib – maka kami memahami-Mu secara manusiawi
Manusiawi kami bila nalar dan akal, aspirasi dan ambisi, pemujaan dan pelaknatan
Bercampur aduk s’perti aroma sampah busuk
Menjadi rumah bakteri buruk
Menjual asma suci-Mu dalam pemahaman kami yang semu
Merah Putih tampak duniawi semata
Meski itu pun bukan mereka yang mewujudkannya