Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komik Macan Putih: Bacaan Segala Umur

17 April 2014   10:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_332064" align="aligncenter" width="500" caption="Komik Seri Super Hero Macan Putih "][/caption]

Undangan menghadiri acara bedah buku komik berjudul Macan Putih "Yang Terpilih" dari Kompasiana & Gramedia Pustaka Utama (GPU) menarik minat saya untuk menghadirinya. Ini khususnya karena saya kebetulan sedang memotivasi anak-anak di rumah (mereka masing-masing berusia 11 tahun dan 9 tahun) agar bisa membuat konsep komik yang lebih serius. Mereka  saya amati suka corat-coret bikin komik khas  ide anak-anak.

[caption id="attachment_332065" align="aligncenter" width="565" caption="Menggambar komik (Foto: Indria Salim)"]

1397675828287429696
1397675828287429696
[/caption]

Saya makin penasaran ketika sebelum ada acara bedah buku komik berjudul Macan Putih, "Yang Terpilih" ini, saya mendapat kiriman buku komik lokal untuk anak-anak. Saya ingin tahu proses kreatif penerbitan komik.
Maka saya hadir dalam acara Bedah Buku Komik ini, khususnya karena Komik Seri Super Hero Macan Putih merupakan hasil kolaborasi antara penulis (Irfan Ihsan),  illustrator (Donny Gandakusuma) , pewarna/ colorist (Novita Tesalonika), dan editor (Mirna Yulistianti, GPU). Untuk pewarna khusus cover adalah Keiko Takahashi.
Saya berpikir, "Ini kesempatan pertama saya mendapatkan pengetahuan baru tentang Komik, yang judulnya 'misterius', dan diselenggarakan oleh Kompasiana pula!"

[caption id="attachment_332066" align="aligncenter" width="575" caption="Ki-ka: Donny Gandakusuma, Irfan Ihsan, Nurul (Foto: Indria Salim)"]

13976761231080914383
13976761231080914383
[/caption]

Menarik untuk dicatat, Irfan sang Penulis bertemu dengan Donny untuk pertama kalinya baru pada saat peluncuran buku mereka, yang berlangsung 4 April yang lalu. Memang, proses penerbitan ini dilakukan melalui hubungan antar 4 tempat yang tidak saja berbeda kota, namun juga lintas benua. Irfan ada di Washington D.C. -- Amerika Serikat, Donny di Surabaya, Novita di Bandung, dan Mirna di Jakarta. Sebuah kolaborasi sukses yang layak mendapat acungan jempol.

Sungguh beruntung bahwa sebelum acara dimulai, saya berkesempatan ngobrol dengan Irfan Ihsan dan Donny Gandakusuma. Saya terkesan sekali saat Irfan mengatakan bahwa penerbitan Komik Macan Putih itu baru awal dari sebuah tujuan yang lebih besar dari sekadar menerbitkan satu seri komik. Penerbitan komik ini dimaksudkan menjadi suatu bagian dari gerakan untuk membangkitkan kecintaan pembaca kepada komik Indonesia.

Bedah buku dipandu oleh Admin Kompasiana, Mas Nurulloh, yang di awal sapaannya mengatakan adanya kemungkinan akan ada peserta yang bisa digambar oleh illustrator Komik Macan Putih, Donny Gandakusuma.

[caption id="attachment_332067" align="aligncenter" width="853" caption="Kompasianers antusias mengikuti bedah buku (Foto: Indria Salim)"]

13976763921551619734
13976763921551619734
[/caption]
Kenapa Memilih Jalur Komik


Irfan adalah seorang broadcaster internasional & novelis. Sebelum menulis komik, ia sempat menerbitkan sebuah novel berjudul Cinta Kamu, Aku - Ini Bukan Drama Radio (2013). Membaca Komik adalah hobi Irfan sejak dari kecil, selain nulis juga. Lalu pada saat menulis lagi, timbul ide membuat komik. Saat itu tidak terlaksana. Lalu tahun lalu, ia ketemu seorang teman, dan membicarakan tentang menulis cerita komik.Saat melakukan cek situasi komik Indonesia, ia mengamati bahwa itu ternyata sulit. Kebanyakan komik yang ada di toko  buku di Indonesia berupa komik Jepang, Korea dan USA.

Menyelidiki lebih lanjut, Irfan mendapati fakta bahwa  ternyata ada banyak komik Indonesia yang bagus . Hanya saja, semua itu tidak atau jarang tersedia di toko buku pada yang ada. Maka terbetik pemikiran agar komik Indonesia harus dibangkitkan kembali dan diupayakan ketersediaannya. Lalu Irfan melihat-lihat ilustrator Indonesia. Sungguh mengejutkan bahwa ternyata, ilustrator komik Amerika seperti Ardiansyah saja, sudah kontrak oleh penerbit besar Amerika.

Lantas Irfan berkenalan dengan Donny setelah melihat websitenya. Mereka  ngobrol online, menyamakan visi dan misi tentang komik Indonesia, dan kemudian  memutuskan bekerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun