Menjelang Debat Capres Ke-3, Minggu, 22 Juni 2014. Di sebuah pagi cerah, sambil menikmati secangkir kopi hangat di teras depan. Sebentar-sebentar saya cengar-cengir, memberi tanda Salam Dua Jari sambil --- menyapa tetangga yang keliling jalan-jalan pagi dan melewati tempatku nangkring. Lalu melintaslah sang Komandan Dewa 19, keren dan percaya diri. Ia berhenti di terasku, karena terusik dengan salam dua jari yang juga kuperlihatkan kepadanya. Tak alang, kami terlibat dalam percakapan tanpa suara, namun sangat bermakna bagiku.
Tanya: Ini penting. Capres jagoanku pernah sampai di puncak Gunung Everest. (Kalau nggak salah, ya KELIRU). Apakah capres yang kaudukung bisa naik gunung & mencapai puncaknya?
Jawab: Dulu ia sampai di puncak Gunung Kerinci, meskipun sebagai diri sendiri, tidak dalam rangka nyapres. Waktu itu, ia mendaki gunung setiap minggu.
Nggak percaya? Ini baca beritanya, lihat bukti fotonya.
Ahmad Dhani Yakin Jokowi Tak Akan Kuat Mendaki Semeru
[caption id="" align="alignnone" width="670" caption="http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2014/06/21/386623/670x335/ahmad-dhani-yakin-jokowi-tak-akan-kuat-mendaki-semeru.jpg (Sumber: Merdeka.com)"][/caption] Tanya: Jokowi itu bagian dari generasi yang mana? Jawab: Setahuku ia lebih muda dibanding capres satunya. Ia berusia 53 tahun. Namun ia berjiwa muda, ya gayanya nggak seperti Kakek Buyut kan? Dan yang lebih penting, ia punya visi dan misi pembaruan, dan kebaruan. Ini perlu buat kita rakyat Indonesia, dan generasi muda. Tanya: Apakah ia bisa menggunakan salah satu bahasa internasional secara aktif? Jawab: Aku sudah melihat dan mendengar pidato dan percakapannya dalam bahasa Inggris dengan orang-orang yang tidak bisa berbahasa Indonesia). Menurutku, Pak Jokowi cenderung tampak tenang berbicara spontan dengan wartawan-wartawan asing, dan dari wajah mereka yang mewawancarai itu apakah tampak melecehkan Pak Jokowi? Suasana selalu cair, hangat, dan ada sikap hormat pada Pak Jokowi. Tanya: Bagaimana dengan keberanian, stamina dan kekuatan tubuhnya? Apakah ia berani & kuat adu tinju melawan capres jagoanku? Jawab: Belum pernah mendengar promotor tinju berinisiatif soal ini sih ya, lagian kapan sih ada kesempatan atau permintaan seperti itu buat seorang capres? Kalau ada, apa hubungannya coba? Walau begitu. ia terbukti kuat blusukan dan berpanas-panas seharian di wilayah waduk pluit, pasar-pasar kumuh, di kampung nelayan yang berdebu. Ia juga nggak segan harus tahan bau got saat memeriksa gorong-gorong kota. Tanya: Apakah IQ-nya tinggi, menunjukkan kecerdasan? Jawab: Yang kutahu, ia senang menyelesaikan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah , apalagi menyimpan atau menyisakan masalah. Ia juga TIDAK TAKUT bekerja keras bersama tim-nya. Ini yang lebih penting, Bro. Ada banyak orang cerdas, bijaksana dan jujur yang menjadi sahabat capres Jokowi. Bagaimana dengan capresmu? Bagaimana sih sebenarnya soal HAM itu kok tak pernah jelas sudah dibereskan dengan baik, atau memang dibiarkan dalam ambiguitas status quo? Tolong, saya sudah menjawab lengkap. Kamu jangan menyuruhku bertanya pada atasanmu, ya? Jawab sendiri kenapa emangnya? Tanya: Kehidupan dan latar belakang keluarga capresmu konon samar-samar dan geje. Kamu bisa jelasin itu? Jawab: Ia itu kepala keluarga bahagia, punya satu isteri dan tiga anak-anak yang “biasa-biasa saja”, tidak neko-neko. Lihat saja sendiri di VIDEO INI.
Sudah ah, segitu aja! Gak penting banget sih ya, nyapres kok yang dilihat kemampuan adu otot. Oh My God, ya amplop, Mas Dhani memang ganteng, keren, kaya, penuh daya kreasi seni & imajinasi, dan cerdas banget. Tak ada duanya deh. *acungkan DUA jari kelingkingku*
