Anak-anak: "Aah pantunnya gak jauh-jauh dari makanan melulu! Ketahuan tukang makan!"
Aku: "Ya, bagaimana ya kita kan perlu makan. Biar tubuh sehat dan berisi," jawabku ngasal.
Anak-anak terbahak, "Haahaa .. lho kan sudah gendut?!"
Waduh!
"Ya sudah, sekali lagi ya, habis itu giliran kalian." Maka muncullah pantun ini.
Bunga mawar kuning indah sekali, nangkring di pagar rumah tetangga,Belajar bahasa asing, sulit sekali, sampai nungging-nungging ' ku dibuatnya.
"Apa tuh 'nungging-nungging?"
Ternyata mereka belum mengenal kata ini. "Jangan-jangan ini bukan bahasa Indonesia, ya?" batinku.
Begitulah sekilas catatan siang tadi. Ah aku jadi lupa, apa ya pantun versi anak-anak  tadi?
Salam Komp@siana -- @Indria Salim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H