Mohon tunggu...
Indri Andira
Indri Andira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Percaya Diri

Don't be afraid and let it shine

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Media TV di Era Industri 4.0 dalam Upaya Mempertahankan Eksistensinya

6 Mei 2021   11:57 Diperbarui: 6 Mei 2021   12:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era digital saat ini, stasiun TV harus mampu bersaing dengan media baru, lebih tepatnya media sosial. Dengan adanya media sosial, masyarakat sudah tidak perlu menunggu nanti bahkan hari esok untuk mendapatkan informasi. Hal ini dikarenakan, media sosial mampu memberikan informasi dengan cepat.

Dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi ini, media massa harus mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan media sosial yang aksesnya lebih mudah, cepat, dan murah. Saat ini, sudah banyak layanan dari berbagai provider menawarkan dan menyediakan akses internet dengan harga yang murah. 

Dengan demikian, media sosial seakan-akan menjadi kebutuhan masyarakat, terutama generasi milenial yang sudah terbiasa dengan gadget miliknya. Melalui gadget atau yang biasa disebut dengan Handphone (HP), siapapun, kapanpun, dan dimanapun, internet serta media sosial dapat diakses dengan mudah.

Kemunculan media sosial ini, cukup berdampak pada beberapa media konvensional. Seperti halnya, beberapa media cetak yang gulung tikar, serta beberapa TV ataupun radio yang sudah mulai meredup eksistensinya. Akan tetapi, mereka mencoba membuat inovasi yang dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya media cetak berbentuk e-paper  yang dapat diakses melalui internet. Pemicu masyarakat lebih menyukai media sosial ialah kemudahan yang diberikan internet dan komunikasinya yang bersifat dua arah.

Adanya media sosial masyarakat bukan hanya sekedar konsumen, tetapi sebagai produsen. Karena setiap orang dapat menyebarkan informasi, dan dapat mengunggah sesuatu hal yang dapat terkenal atau viral. Media sosial juga cukup banyak memberikan manfaat untuk masyarakat, seperti bertukar ide, melakukan promosi penjualan, dan lain sebagiannya. 

Akan tetapi, media sosial juga dapat menjadi ancaman bagi media massa. Maka dari itu, agar tidak runtuhnya media massa, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan. Seperti halnya, melakukan merger atau penggabungan beberapa media, mengarahkan media yang digabungkan pada satu titik tujuan, dan melakukan disversifikasi media massa ke media sosial, serta menyediakan layanan on demand.

Seiring perkembangan digital, bukan hanya sosial media. Kemampuan Artifical Intellegence dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia. Semua orang dapat menjadi seorang jurnalis dengan media sosial, tetapi informasi yang disebarkan harus sesuai dengan unsur berita dan sumbernya harus terpercaya untuk membuktikan kebenarannya. 

Namun, masyarakat tetap mempercayai stasiun televisi sebagai salah satu sumber berita yang terpercaya. Karena informasi yang tersebar melalui internet atau media sosial seringkali mengalami ralat atau perbaikan, bahkan tak sedikit berita bohong (hoax) yang tersebar. Maka dari itu, TV masih menjadi pegangan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi terkini yang akurat.

Masyarakat Indonesia lebih suka menonton tayangan yang ada dibandingkan dengan membaca, sehingga TV masih cukup sering ditonton. Namun, tak sedikit media massa yang mengembangkan platform baru sebagai bentuk strategi yang dapat mempertahankan eksistensinya, terutama stasiun televisi. Dengan demikian, masyarakat juga dapat mempercayai platform tersebut sebagai sumber yang cukup akurat, karena platform tersebut termasuk bagian dari stasiun televisi yang terkait.

Konten termasuk menjadi bagian terpenting dalam media massa ataupun media sosial. Di mana, dengan konten yang bagus dan menarik dapat membuat masyarakat tertarik untuk melihat konten tersebut. Seperti halnya, konten yang sedang trending di berbagai media sosial dengan bintang atau orang yang membawa konten tersebut, dapat dijadikan sebagai presenter di program TV. 

Kemudian, durasi program yang tidak terlalu lama, serta penanyangan konten pada program TV yang sedang menjadi trend ditayangkan dan disiarkan di TV dapat menjadi cara dan strategi untuk menarik para pengguna media sosial agar ikut menyaksikan tayangan di TV. Dengan demikian, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan eksistensi media massa di era digital saat ini, yaitu perlu adanya perhatian pada konten yang ditayangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun