"Maung" Mobil Kepresidenan Ini Buatan Asli Indonesia. Ini Profilnya !!
Presiden Prabowo Subianto telah memilih kendaraan khusus sebagai mobil kepresidenannya, yaitu Pindad MV3 Garuda Limousine, yang sering disebut dengan julukan "Maung". Dilansir dari CNBC Indonesia, kendaraan ini merupakan produk dalam negeri yang dirancang dan diproduksi oleh PT Pindad, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan. Dalam kesempatan kali ini, kami ingin membahas profil singkatnya. Yuk Simak.
- Sejarah dan Pengembangan "Maung"
Nama "Maung" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "harimau", mencerminkan karakteristik kendaraan yang tangguh dan lincah. PT Pindad pertama kali memperkenalkan kendaraan taktis Maung pada tahun 2018 sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kendaraan militer yang mampu beroperasi di berbagai medan. Seiring waktu, Maung mengalami beberapa pengembangan hingga mencapai versi MV3, yang kemudian dimodifikasi menjadi Garuda Limousine khusus untuk digunakan sebagai mobil kepresidenan.
- Spesifikasi Teknis Pindad MV3 Garuda Limousine
Mengutip dari Otospector, Pindad MV3 Garuda Limousine memiliki dimensi panjang sekitar 5,05 meter, lebar 2,06 meter, dan tinggi 1,87 meter, dengan bobot mencapai 2,95 ton. Kendaraan ini ditenagai oleh mesin turbo diesel berkapasitas 2.200 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 199 Tk, dipadukan dengan transmisi otomatis 8 percepatan. Kecepatan maksimal yang dapat dicapai adalah 100 km/jam, memastikan mobilitas yang memadai untuk tugas-tugas kepresidenan.
- Fitur Keamanan dan Proteksi
Sebagai kendaraan yang dirancang untuk kepala negara, Pindad MV3 Garuda Limousine dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan tingkat tinggi. Material bodi menggunakan composite armor yang mampu menahan tembakan amunisi kaliber 7,62 x 51 mm NATO ball dan 5,56 x 45 mm M193. Kaca kendaraan juga merupakan kaca antipeluru dengan level perlindungan B5/B6. Selain itu, ban berukuran 21 inci menggunakan tipe Run Flat Tyre (RFT), yang memungkinkan kendaraan tetap berjalan meskipun ban mengalami kebocoran.
- Desain dan Estetika
Berbeda dengan mobil kepresidenan sebelumnya yang umumnya berwarna hitam, Pindad MV3 Garuda Limousine hadir dengan warna putih yang mencolok. Desain eksteriornya menampilkan motif gril yang terinspirasi dari batik parang, mencerminkan kearifan lokal dan identitas bangsa. Logo Garuda disematkan pada beberapa bagian kendaraan, seperti di tengah-tengah gril dan pelek, melambangkan kekuatan dan dinamisme.
- Penggunaan dalam Tugas Kepresidenan
Presiden Prabowo pertama kali menggunakan Pindad MV3 Garuda Limousine saat pelantikan pada 20 Oktober 2024. Kendaraan ini dilengkapi dengan pelat nomor "Indonesia 1", menandai statusnya sebagai mobil resmi kepala negara. Pilihan Presiden Prabowo untuk menggunakan produk dalam negeri sebagai mobil kepresidenan menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri nasional dan kemandirian teknologi Indonesia.
- Kendaraan Lain dalam Armada Kepresidenan
Selain Pindad MV3 Garuda Limousine, Presiden Prabowo juga memiliki beberapa kendaraan lain dalam armada kepresidenannya. Salah satunya adalah Toyota Alphard generasi ketiga berwarna putih, yang pernah digunakan saat menuju acara pelantikan. Alphard ini ditenagai oleh mesin 6 silinder 3.500 cc dengan transmisi otomatis 8 percepatan, menghasilkan tenaga maksimal 296 Tk pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 361 Nm pada 4.100 rpm.
Dilansir dari Oto Detik, dalam kunjungan kenegaraan ke luar negeri, Presiden Prabowo menumpangi berbagai mobil mewah yang disediakan oleh negara tuan rumah. Misalnya, saat berkunjung ke China, beliau menggunakan Hongqi L5, dan di Amerika Serikat, beliau menumpangi Mercedes-Maybach S600.
- Komitmen terhadap Produk Dalam Negeri
Pilihan Presiden Prabowo untuk menggunakan Pindad MV3 Garuda Limousine sebagai mobil kepresidenan mencerminkan komitmennya terhadap penggunaan produk dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat mendorong perkembangan industri otomotif nasional dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk lokal. Selain itu, penggunaan kendaraan buatan PT Pindad ini juga menunjukkan dukungan terhadap industri pertahanan Indonesia, yang terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
- Tanggapan Masyarakat dan Media