Mohon tunggu...
Indriana Irawati
Indriana Irawati Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

hello, it`s me. Get to know me more by follow my insta @indrianaadr

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Madani, Lebih Banyak Positifnya atau Negatifnya?

27 November 2022   22:39 Diperbarui: 27 November 2022   23:40 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak negatif dari masyarakat madani yaitu masyarakat madani mempunyai gaya hidup yang konsumtif komersial, mereka merasa minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal). Dengan banyaknya budaya luar yang masuk, hal ini juga sangat berpengaruh dengan pengikisan budaya daerah. Sifat FOMO dan merasa hal berbau tradisional adalah jadul sangat  mendukung kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya khas tradisional.

Adanya masyarakat madani menyebabkan terjadinya kesenjangan budaya, dengan munculnya adanya dua kecenderungan yang kontradiktif. Satu pihak kelompok mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok kedua, yaitu melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam sejarah kenangan semata (dekontruksi tradisi / disconnecting of culture). Hal ini berujung pada munculnya kompetisi yang menghancurkan satu sama lain, proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara tetapi juga mengakibatkan kompetisi yang menghancurkan.

Di masyarakat madani juga, karena sangat maju mereka secara sengaja atau tidak sengaja telah banyak mematikan pekerjaan. Dengan adanya mesin serbaguna yang mereka buat, output bertambah dengan sangat drastis, namun jumlah lapangan pekerjaan berkurang secara drastis pula.

Setiap perbaruan zaman pasti terdapat sisi positif dan negatifnya masing-masing, kita sebisa mungkin harus meminimalisir dampak negatif dimulai dari diri sendiri. Dunia ini sudah terlalu penuh dengan masalah, kalian tidak perlu berkontribusi dalam hal ini kali ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun