Mohon tunggu...
Indrie Matrie
Indrie Matrie Mohon Tunggu... Seniman - Pecinta Hujan Pagi, coffee dengan segala ceritanya

Singer, Songs Writer, Handmade Addict, coofee Addict, Poem Writer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Meniti dalam Kelam

20 November 2018   11:21 Diperbarui: 20 November 2018   11:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Deary,

Aku tak tahu lagi

Kemana bawa langkahku

Apa harus terus melangkah, terlentang dalam sepi.

Dalam Maya aku menyinta, memberi dan sedikit berkorban. Seperti orang2 pecinta, berkorban tanpa pamrih dan penuh rasa. Semua jadi hitungan matematika, ketika kenyataan akhirnya, cintamu tertipu dan terpedaya. 

Kecewa? Ya! Hampir dalam. Meski sejak awal mengerti, suatu saat akan berakhir dan pergi, tapi tak kusangka kesangsian ku terbukti melebihi yg kukira.

Pada detak sepi, aku kembali merasakan luka. Luka yang kian menganga diatas luka lama. Seperti tubuh tak bertulang, lunglai tak ada daya. Bahkan untuk bersuara, tak sanggup tuk kulakukan.

Deary..

Meski aku tampak hina, Tuhan pasti kan menyelamatkanku. Mengangkat ku dari keterpurukan..memapahku kembali berjalan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun