Mohon tunggu...
Indri Astuti Purwanti
Indri Astuti Purwanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Usia 24 tahun, bidang keilmuan yang digeluti adalah kebidanan, suka mengamati setiap gerak kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi-puisi Karya Indri Astuti Purwanti

19 Juni 2012   08:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:47 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DALAM DERITA

Seperti besi

Yang ditempa dalam api

Merah membara

Panas terbakar

Namun,

Dengan satu pukul

Bentuk melekuk

Tebal memipih

Akhirnya berubah jua

Ketika telah dingin

DI PINGGIR LAUT

Di sela-sela debur ombak

Yang menghantam batu karang

Kicau burung terdengar merdu

Memecah keheningan pagi

Disana

Tak akan kau lihat wanita

Yang berpangku tangan bersantai ria

Tapi akan kau lihat setiap orang

Bekerja keras sejak pagi buta

Menjemur ikan di bawah terik mentari

Merajut jala agar bisa dipakai lagi

Dan bila uang masih kurang

Pasir pun dijual ke orang seberang

Inilah hidup kami

Bekerja menjadi hiburan terbaik

Urusan negara uruslah engkau saja

Kami tak tahu apa-apa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun