Ki Tolod atau yang biasa disebut oleh sebagian masyarakat Sunda dengan sebutan Ki Korejat ini biasanya tumbuh secara liar di tempat yang lembab dan terbuka seperti got-got, selokan, tepian sungai maupun di pematang sawah. Ciri yang mudah kita kenali dari tanaman Ki Tolod ini adalah daun tunggal bergirigi berwarna hijau dan bunganya yang berwarna putih. Bagi masyarakat Indonesia sendiri bunga tanaman Ki Tolod ini konon lumrah digunakan sebagai obat tetes mata yang bahkan diklaim mampu menyembuhkan kelainan refraksi seperti myopia, hypermetropia, astigmatisme dan bahkan dikatakan mampu menyembuhkan penyakit katarak. Klaim inilah yang membuat sebagian masyarakat di Indonesia menyebut tanaman Ki Tolod dengan sebutan Bunga Katarak.
Lalu bagaimana kita menanggapi fenomena ini? Apakah harus percaya ataupun langsung menolaknya mentah-mentah? Supaya bijak mari kita sama-sama tabayyun dulu agar kita punya landasan yang kuat bagaimana sebaiknya menanggapi klaim keajaiban dari tanaman Ki Tolod ini.
Dinukil dari laman CCRC Farmasi UGM, tanaman Ki Tolod ini memiliki kandungan kimia yang berupa senyawa alkaloid seperti lobelin, lobelamin dan isotomin. Sebagaimana pada senyawa alkaloid lain senyawa ini dianggap bermanfaat sebagai anti peradangan atau bahkan anti kanker. Namun yang perlu diingat adalah getah dari tanaman Ki Tolod ini beracun.
Jika tadi diatas kita sudah bahas mengenai tumbuhan Ki Tolod nya, sekarang kita coba bahas mengenai kelainan refraksinya. Secara umum dan singkat kelainan refraksi itu disebabkan oleh beberapa hal. Poin pertama kelaianan refraksi terjadi karena panjang sumbu bola mata yang terlampau panjang atau terlampau pendek dibanding panjang sumbu bola mata normal. Poin kedua, kelainan refraksi terjadi karena kelainan kurvatura kornea misalnya kelengkungan dan ketebalan kornea nya lebih tebal atau lebih tipis dibandingkan kornea normal dan lebih lengkung atau lebih datar dibandingkan kelengkungan kornea normal. Kemudian yang ketiga kelainan refraksi bisa terjadi dikarenakan adanya kelainan pada media-media refrakta pada mata.
Dari penjelasan tentang penyebab kelainan refraksi diatas menjadi terang benderang bahwa tumbuhan Ki Tolod ini tidak akan dapat menyembuhkannya. Karena pada hakikatnya kelainan refraksi mata ini adalah sebuah kelainan dan bukanlah suatu penyakit yang bisa disembuhkan. Bagaimana mungkin suatu senyawa alkaloid dapat mengubah panjang sumbu bola mata ataupun kelengkungan kornea, ini menjadi sangat tidak make sense secara medis. Kelainan refraksi hanyalah dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak dan operasi LASIK.
Terus ada lagi kabar bahwa tumbuhan Ki Tolod ini dapat menyembuhkan katarak. Perlu diketahui bahwa katarak ini adalah suatu penyakit mata yang disebabkan oleh mengeruhnya lensa mata. Oleh karena itu penanganan katarak hanya dapat dilakukan dengan cara di operasi saja untuk digantikan lensa mata yang keruh tersebut dengan lensa tanam (intra ocular lens). Â Â Â Â
Sehingga pada akhirnya kita kini telah menuju pada suatu kesimpulan bahwa mungkin benar kandungan senyawa-senyawa yang terdapat pada daun Ki Tolod ini memiliki khasiat yang bermanfaat bagi manusia, tapi jelas bukan untuk mata. *iap (disarikan dari berbagai sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H