Ditambah direktur Radio Yasmara, Surabaya, Anas Gustomi bertekad melanggengkan lantunan Syi’ir Tanpo Waton di setiap sebelum salat maktubah. Memang saat itu, saluran yang berdiri sejak 1967 di bawah naungan Masjid Rahmat menjadi patokan waktu salat daerah Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan sekitarnya. Akhirnya, semenjak tahun 2006 Syi’ir Tanpo Waton semakin tersebar di masyarakat, pun dengan anggapan karangan Gus Dur. Sampai situ, berkembang opini bahwa pengarang syair ini adalah Gus Dur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!