Malam ini malam 24 Desember, seharusnya bergembira sebab libur agak panjang. Ada cuti bersama.Â
Sebenarnya sebelum malam ini saya sangat bahagia, seperti kebanyakan orang. Pergilah kami ke kampung halaman istri, di Bandung.
Sejak Sabtu pagi, jalan Lembang sudah macet. Apalagi dekat-dekat pasar. Bukan main, di map merah semua.
Mau jalan ke Punclut merah, ke Setiabudi, juga apalagi, makin parah. Ke Maribaya yang biasa keluar dari Dago Atas juga sama, merah semua.
Kita seperti terjepit, tak ada pilihan, selain menikmati musik yang diputar dari radio mobil.
Gerimis mulai turun rincis-rincis, lama-lama deras juga. Kita masih tidak juga bergerak masih akan masuk pasar Lembang.
Sebelum berangkat kita memang sudah menolelir keadaan, karena memang sedang libur panjang, Minggu 24 Desember, Senin tanggal merah, Selasa cuti bersama.
Jadi ya, nikmati saja.
Istri saya sebetulnya belum sembuh betul dari sakit, 2 hari yang lalu dia demam. Agak mending setelah dia memutuskan membeli obat ramuan cacing dari salah satu kawan kita.
Terpaksa meski berangkat juga, karena kami sudah berjanji akan hadir pada pernikahan kawan kami, besok. Di salah satu daerah di Cicalengka.
Memang rencananya selain mengunjungi mertua, kami mau hadir ke pernikahan kawan.Â