Gejolak di tubuh internal KPK kembali menyeruak ke publik. Â Ada motif saling-serang antara sesama rekan kerja penyidik KPK. Jengah terhadap kondisi tersebut, Direktur Penyidik KPK Aris Budiman dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPR, pada hari Selasa menemui Anggota Pansus Hak Angket KPK.
 Aris Budiman mengklarifikasi bahwa kesaksian Miryam S. Haryani yang diputar di persidangan tidak utuh, rekaman diputar di persidangan itu dipotong-potong. Apa motivasi pemotongan video tersebut? Aris Budiman belum dapat memastikan, tapi yang jelas ada target yang ingin KPK lumpuhkan dengan skenario itu.  Fakta kesaksian Miryam S. Haryani dalam video telah direkayasa menunjukkan bahwa JPU KPK memang sudah menyusun sedemikian rupa untuk menampilkan video dalam persidangan.
Kehadiran Aris Budiman menemui Anggota Pansus Hak Angket KPK jelas membawa misi kebaikan untuk memperbaiki kinerja KPK, agar jangan sampai ada dusta diantara kita. Aris Budiman membuka jalan untuk upaya bersih-bersih pada tubuh KPK. Aris Budiman jadi frontier demi tegaknya KPK yang bersih, meski pada sisi lain tindakannya itu dianggap telah melawan kode etik KPK. Bahkan Aris Budiman sempat dianggap pemberontak oleh Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI).
Membersihkan KPK adalah upaya menyelamatkan KPK dari penyakit yang sedang menggerogoti KPK dari dalam. Mari buka mata dan pikiran. Bantu bersihkan KPK. Bantu selamatkan KPK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H