Pustakawan? ya, menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
Sedangkan secara umum atau awam, mendefinisikan Pustakawan adalah seseorang yang bertugas membantu orang untuk menemukan buku, majalah, dan informasi lain. Pada tahun 2000-an, pustakawan juga mulai membantu orang menemukan informasi menggunakan komputer, basis data elektronik, dan peralatan pencarian di internet.
Diera millennial sekarang, seluruh insan perpustakaan dalam hal ini terutama adalah pustakawan harus menguatkan perannya dalam mentransfer pengetahuan. Sudah tidak dalam jamannya lagi pustakawan hanya menemukan buku, majalah atau informasi baik secara manual ataupun menggunakan komputer atau basis data elektronik. Tetapi sudah berevolusi sebagai orang yang dapat menstransfer informasi tersebut kepada pengguna.
 Transfer Pengetahuan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan budaya literasi sekaligus berperan dalam membantu pemulihan ekonomi nasional dengan menumbuhkan ekonomi marginal atas usaha yang dikembangkan kerena transfer pengetahuan itu.
Pengelolaan perpustakaan modern sekarang ini harus terfokus pada tiga hal yaitu 70 persen untuk transfer of knowledge, dengan memberikan ilmu yang relevan dari perpustakaan dan sisanya sebanyak 10 persen untuk manajemen koleksi serta 20 persen untuk manajemen pengetahuan. Nah, tantangannya ada pada Sumber daya manusianya, pada para pustakawan.Â
Sumber daya manusia yang unggul adalah yang mampu memberikan jawaban dan penyelesaian yang tepat atas segala tantangan yang terbentang. Inilah yang harus menjadi konsentrasi dari para pustakawan. Meningkatkan kompetensi itu adalah hal yang paling dasar untuk menjadi SDM unggul, yang mempunyai kemampuan menstranfer pengetahuan kepada pengguna. Salah satunya adalah dengan membaca. Menumbuhkan kegemaran membaca agar berliterate terlebih dahulu. Bagaimana mungkin seorang pustakawan akan mampu meningkatkan indeks literasi apabila dirinya sendiri tidak membaca, tidak berliterasi.
Oleh karena itu, sebagai pengemban marwah nama besar Bung Karno, Pustakawan di Perpustakaan Proklamator Bung Karno harus menyadari kiprah dan perannya. Masyarakat menyandarkan kepada pemahaman bahwa Pustakawan di Perpustakaan Proklamator Bung Karno adalah orang -- orang yang paling mengetahui tentang siapa Bung Karno, apa pemikirannya, dan bagaimana sepak terjangnya selama beliau hidup. Ya, penyandaran atas pemahaman itu tidaklah salah, karena di Perpustakaan Proklamator Bung Karno berisi ratusan bahkan ribuan koleksi yang berkaitan dengan Bung Karno. Masa para pustakawannya tidak tau tentang Bung Karno?
Oleh karena itulah di Hari Pustakawan Nasional ini, ada sebuah perenungan atau refleksi atas kiprah para pustakawan terutama bagi pustakawan di Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Perlu diingat bahwa pendirian Perpustakaan Proklamator Bung Karno adalah untuk menyebarluaskan pemikiran Bung Karno.
Ya Transfer of Knowledge ! sekali lagi Transfer of Knowledge Bung Karno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H