Mohon tunggu...
Iwan Indrawan
Iwan Indrawan Mohon Tunggu... Insinyur - Sebuah ikatan bathin untuk negeri

semua memiliki hak berpendapat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka untuk Pak Prabowo

10 Mei 2023   16:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   15:58 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika alasan partai Bapak yang meminta.... come on Pak.... ini Indonesia.... model licker yg sangat terbuka menjilat atasan sudah sangat vulgar di negeri ini.
Masa dijilat begitu saja langsung tersanjung..... kapan dewasanya berpolitik.
Sangat lumrah, biasa atau sangat norak lah jika anggota partai menjunjung pimpinannya untuk maju dan mengagungkan dia tampil.

Yangmenjunjung Bapak sekarang karena mereka tidak ada tempat lari, kadung ada di Gerinda, udah keluar modal pribadi juga di partai. Anggota DPR partai Bapaksudah rutin kasih uang untuk partai dll, bahkan model pribadi mereka juga ikut untuk membuat mereka duduk di kursi sekarang.
Jadi keberpihakan mereka bukan murni dengan alasan Bapak yang paling pas untuk maju, untuk tampil, menjadi harapan bangsa, dan yang lain tetek bengeknya.

Gampangnya, lihat aja Sandi Uno, hengkang. Ridwan Kamil hengkang...., mereka yang visi nya jauh dengan gambaran keberpihakan yg tidak selamanya bagus akan hengkang. Timing nya sudah habis Pak, expire. Makanya mereka hengkang.

Saat ini dengan kondisi tampil dan masih dengan status pembantu, seperti nya posisi Bapak hanya ditempatkan untuk "ASAL JANGAN ANIES" saja dari kubu petahana yang Bapak menjadi pembantunya, padahal sempat menjadi rival Bapak, ironic.

Melihat jauh untuk tahun depan, sepertinya sayang dengan yang Bapak lakukan, modal lebih baik untuk masa tua Bapak dan benar-benar mengabdi pada bangsa dengan cara yang tepat. Menikmati hidup, lebih dekat dengan agama yang bukan hanya saat penting menjaring suara saja, sebab ini yang menjadi bekal hidup kekal nanti. Kontestasi ini sangat bukan apa-apa dibandig hidup di alam nanti, sayang sekali Pak.....

Jika masih bisa beubah untuk mundur dan kembali normal, mengabdi dengan model sendiri, menjadi contoh orang baik negeri ini bahkan menjadi pahlawan negeri ini, bukan opportunies, bukan politikus sore kemaren, menjadi pribadi yang tangguh, kuat, satria yang bekalnya sudahBapak miliki, tinggal prakteknya.
Ubah negeri ini menjadi lebih baik, di atas kejujuran, Satria dan cinta tanah air seperti dulu.

Kembalikan Indonesia seperti dulu.

Gemah Ripah Lih Jinawi dan dalam lindungan Allah selalu menjadi harapan kami.

semoga bermanfaat dan adaperubahan yang berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun