Mohon tunggu...
Money

Investasi di Perbatasan "Menggoda"?

4 November 2015   17:50 Diperbarui: 4 November 2015   17:55 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia yang terdiri dari beribu pulau dan luas nya lautan, kaya akan sumberdaya dan berbagai potensi. Ditambah dengan jumlah penduduk yang banyak, merupakan potensi yang berharga. Dengasn kekayaan sumberdaya dan potensi tersebut seharusnya negeri ini sudah bisa menjadi sentral utama pemasok kebutuhan dunia. Tapi sayangnya potensi dan sumberdaya yang dimiliki negeri ini masih sangat minim dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan negeri ini.

Berbagai macam potensi dan sumberdaya masih belum dimaksimalkan dengan baik. Terutama di daerah perbatasan, potensi yang dimiliki daerah perbatasan masih belum terkelola dengan baik bahkan ada yang belum terjamah yang sebenarnya bisa menjadi sumber kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan itu. Sangat disayangkan pemerintah masih belum bisa memaksimalkan daerah tersebut.

Beruntunglah saat ini pemerintah focus untuk membangun perdesaan hingga daerah perbatasan. Walaupun masih carut marut karena penyesuaian program dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dalam berbagai programnya. Kita harus tetap memberikan tepuk tangan untuk program yang dimana bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari desa hingga daerah perbatasan.

pembangunan di daerah perbatasan tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja. Tetapi, semua pemangku kepentingan harus berpartisipasi aktif dengan mengambil peran masing-masing, ucap Menteri Desa Marwan Jafar.

Ya memang benar, pemerintah saja tidak akan cukup untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah. Semua pihak baik masyarakat juga seharusnya dapat memaksimalkan potensi daerahnya. Dengan dibangunnya 10 Kota Terpadu Mandiri (KTM), 28 Kawasan Transmigrasi, dan 17 Satuan Pemukiman yang berada di daerah perbatasan, diharapakan dapat mengembangkan potensi di daerah perbatasan.

Dengan pemerintah yang sudah mulai fokus pembangunan di desa-desa hingga daerah perbatasan, investasi di daerah perbatasan akan mulai “menggoda” para investor. Dan tentu saja tidak lain dan tidak bukan ini berutujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Peran pihak swasta yang akan melalui penyertaan modal, penerapan teknologi, dan manajemen pemasaran, diharapkan sekaligus dapat meningkatkan perekonomian di daerah perbatasan dan wilayah sekitarnya, yang pada gilirannya dapat mewujudkan daerah perbatasan yang maju, berdaya saing dan aman.

Dengan hadirnya pihak investor, dapat membantu pemerintah meningkatkan perekonomian di tiga sektor ekonomi. Baik ditingkat sektor ekonomi tersier yaitu penyediaan jasa, sekunder yang berupa manufaktur bahka di tingkat primer yaitu pertanian, pertambangan dan perikanan.

Dengan kerjasama para investor dan pemerintah, sangat diharapkan investor dapat ikut serta membangun perekonomian di daerah perbatasan. Karena sesungguhnya diharapkan fungsi perbatasan bukan sebatas pos lintas batas negara, tapi pintu gerbang perdagangan internasional untuk kegiatan ekspor dan impor, simpul utama transportasi dengan negara tetangga, dan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan disekitarnya.

Lain dari pada itu semua, jangan sampai pihak swasta hanya berkepentingan untuk mengambil semua kekayaan yang kita miliki. Kita harus tetap menjaga kekayaan negeri ini adalah milik kita. Semua kerjasama harus bersifat simbiosis mutualisme yang dimana saling menguntungkan untuk kita juga. Tak ada yang instan dalam proses, semoga setiap investor dapat bekerjasama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan. Yang dimana Ini juga akan berdampak pada kesiapan Indonesia menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang memaksa Indonesia harus mampu dan siap bersaing dengan Negara lain. Dan daerah perbatasan adalah harapan besar pendorong ekonomi negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun