Mohon tunggu...
indra Tranggono
indra Tranggono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Melawan Kawan Sendiri

30 November 2024   18:42 Diperbarui: 3 Desember 2024   17:48 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kenangan. (Sumber: freepik.com via kompas.com)

Duras membatin, kenapa teman-temannya yang dulu gigih dan berapi-api menentang pemerintahan yang korup itu akhirnya melakukan korupsi juga. Padahal dia dulu tidak pernah ngajari nyolong.

Mendadak HP Duras berdering. Lamunan Duras buyar. Ternyata yang menelpon Margin, teman SMA yang kini jadi jaksa. "Hai Duras, aku sedang menyidik orang. Diduga korupsi. Namanya Saleh. Dia mengaku temanmu. Bener nggak?" ujar Margin.

Duras mengiyakan. "Tapi hubungannya apa perkara dia dengan saya?". Margin bilang, Saleh mengaku uang hasil korupsinya itu banyak digunakan untuk membantu teman-temannya. Termasuk Duras.

"Saleh bilang, kamu dapat bantuan 50 juta untuk membuat perpustakaan kampung." Ujar Margin. Duras tersengat. Dan ia keras-keras membantah.

"Baiklah. Tapi pengakuan dia tetap kucatat. Kamu pasti aku minta jadi saksi." Margin menutup telponnya. Duras tertunduk lemas di kursi.

Tidak hanya Saleh, teman-teman lain yang tertangkap korupsi pun mengaku memberi bantuan pada Duras. 

Maka, Duras pun kini setiap hari harus mondar-mandir jadi saksi. Duras membatin, ternyata perjuangan tak pernah selesai untuk menegakkan kebenaran meskipun kali ini yang dihadapi dan dilawan adalah kawan-kawan sendiri.

Mendadak angan Duras disergap serakan sampah sisa-sia pesta. Kontak ia merasa perutnya mendadak mual.

*)Indra Tranggono, cerpenis dan esais tinggal di Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun