Mohon tunggu...
Indrato Sumantoro
Indrato Sumantoro Mohon Tunggu... Insinyur - Pengamat Aspal Buton

Lulusan Teknik Kimia ITB tahun 1976 Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Aspal Buton Cermin Wajah Indonesia?

27 April 2020   05:58 Diperbarui: 27 April 2020   10:45 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Siapakah yang tidak mengenal aspal Buton? Mungkin lebih banyak orang yang tidak mengenal daripada orang yang mengenal aspal Buton. Dan orang-orang yang sudah mengenal aspal Buton ini pun akhirnya merasa bimbang dan ragu. Apakah benar dirinya sudah mengenal aspal Buton dengan baik? Aspal Buton adalah sebuah legenda yang diceritakan oleh nenek moyang kita turun temurun. Tetapi sayangnya legenda ini sudah tidak menarik lagi bagi anak-cucu kita. Karena aspal Buton adalah "mimpi" orang-orang tua kita di zaman dahulu. Dan "mimpi" itu sekarang sudah tidak relevan lagi bagi anak-anak muda Mileneal. Karena aspal Buton sekarang sedang sekarat. Mati segan, hidup pun tak mau.

Bagi orang-orang yang sudah mengenal aspal Buton dengan baik, aspal Buton adalah "emas-berlian". Mereka sangat yakin bahwa apabila aspal Buton ini dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka Indonesia akan menjadi Negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Aspal Buton bukanlah warisan dari nenek moyang kita. Tetapi aspal Buton merupakan "titipan" untuk anak-cucu kita. Oleh karena itu sebagai "titipan", aspal Buton harus kita hargai, jaga dan rawat dengan baik. Kita harus mengasihi dan menyayanginya sebagaimana kita mengasihi dan menyayangi anak-cucu kita. Sebagai orang tua yang menyayangi anak-cucunya, tentu saja kita ingin agar masa depan mereka akan jauh lebih sejahtera dan bahagia daripada keadaan diri kita pada saat ini. Memang benar "mimpi" kita tidak sama, karena kita beda generasi. Tetapi tujuan hidup kita masih tetap sama; yaitu untuk mencapai Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.

Ada kata-kata bijak yang mengatakan bahwa: "Banyak jalan menuju Roma. Tetapi hanya ada satu aspal Buton". Apa yang dapat kita renungkan dari kata-kata bijak ini? Untuk mencapai suatu tujuan atau cita-cita, banyak cara dan jalan yang bisa kita tempuh untuk mencapainya. Kalau jalan-jalan yang kita lewati sekarang ini adalah jalan buntu, maka kita harus mencari jalan memutar untuk bisa tetap melanjutkan perjalanan. Demikian seterusnya, apabila kita menemui rintangan atau halangan dalam perjalanan kita, maka kita harus mampu mengalahkan atau mengatasi semua rintangan dan halangan yang menghambat. Dan kalau kita kaitkan kata-kata bijak ini dengan masalah aspal Buton, kelihatannya semua jalan menuju cita-cita untuk membangun dan mengembangkan Industri Aspal Buton sudah tertutup dan buntu. Sudah hampir 100 tahun kita berupaya keras dengan segenap tenaga dan pikiran untuk membangun dan mengembangkan Industri Aspal Buton. Tetapi nyatanya, semua upaya tersebut sia-sia, kandas tanpa bekas. Memang miris dan sangat tragis. Tetapi itulah memang fakta. Semua jalan menuju Industri Aspal Buton tampaknya sudah tertutup rapat oleh banyaknya masalah-masalah Bangsa dan Negara yang begitu rumit. Akibatnya aspal Buton terabaikan, sehingga nasibnya sampai sekarang ini pun masih tetap sama dengan nasib aspal Buton 100 tahun yang lalu. Merana dan kesepian dalam keputusasaan.

Kata kunci untuk menyelesaikan masalah aspal Buton adalah "Hanya ada satu aspal Buton". Apabila semua jalan-jalan sudah buntu dan tertutup, berarti kita harus membuat sebuah jalan yang baru. Sebuah jalan terobosan yang inovatif. Sebuah jalan bebas hambatan yang spesial dibuat hanya khusus untuk dilewati oleh aspal Buton saja. Mengapa aspal Buton harus mendapatkan perlakuan yang istimewa? Ini tidak adil bagi industri-industri yang lain. Ingat, kata kuncinya adalah "Hanya ada satu aspal Buton". Memang industri-industri lain mempunyai keunikan masing-masing. Tetapi Industri Aspal Buton adalah sungguh unik dan spesial. Aspal Buton adalah sangat istimewa, karena aspal alam ini hanya terdapat satu-satunya di Pulau Buton saja. Oleh karena itu Pemerintah ingin menjadikan aspal Buton ini sebagai "Ikon Indonesia". Pengertian "Ikon Indonesia" adalah bahwa aspal Buton akan merepresentasikan secara visual citra Indonesia yang maju, yang akan menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Aspal Buton sebagai "Ikon" akan mencerminkan bagaimana  wajah Indonesia yang sebenarnya di mata dunia. Apabila "Ikon"nya dinilai baik, maka Indonesia akan dikenal sebagai negara yang berhasil dalam membangun dan mengembangkan Industri Aspal Buton, yang merupakan industri aspal alam terbesar di dunia. Dengan demikian Indonesia akan mendapatkan simpati, penghargaan, dan perhatian yang sangat besar dari negara-negara lain, termasuk juga dari para investornya. Dampak positipnya terhadap perekonomian Indonesia adalah investasi asing akan mengalir dengan deras ke Indonesia. Dan industri-industri lain pun di seluruh Indonesia akan ikut maju dan berkembang. Dan sebaliknya, apabila "Ikon" ini dinilai buruk, maka akan berakibat fatal terhadap iklim investasi di Indonesia. Oleh karena itu Pemerintah harus sangat berhati-hati dalam mengkaji dan merancang rencana pembangunan dan pengembangan Industri Aspal Buton, karena apapun hasilnya nanti akan selalu menjadi sorotan tajam mata dunia internasional.

Sudah banyak para Investor asing yang datang ke Indonesia, dan sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di bidang industri aspal Buton. Dan mereka selalu bertanya: "Apakah ada jaminan bahwa investasi yang kami tanamkan akan kembali dan berkembang?" Ini pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena banyak sekali faktor yang di luar kendali. Oleh karena itu, apabila sekarang Pemerintah sudah merasa yakin dan mantap ingin sekali agar Aspal Buton menjadi "Ikon Indonesia", maka Pemerintah harus membuat "Master Plan" Pembangunan dan Pengembangan Industri Aspal Buton" yang bisa memberikan jawaban dan jaminan yang pasti kepada para calon Investor asing bahwa investasi mereka yang akan ditanamkan di Industri Aspal Buton akan aman, dan dapat kembali dan berkembang.Mengingat aspal Buton sudah hampir 100 tahun, dan masih belum juga mampu berkembang, maka diharapkan Pemerintah harus berinovasi untuk membentuk sebuah Tim Khusus untuk membuat "Master Plan" Pembangunan dan Pengembangan Industri Aspal Buton ini. Tugas dari Tim Khusus ini hanya satu; yaitu membuat rekomendasi kepada Bapak Presiden dengan judul: "Aspal Buton Cermin Wajah Indonesia". Hasil yang ingin dicapai adalah aspal Buton harus mampu menjadi "Ikon Indonesia" agar para Investor asing akan tertarik dan mau berinvestasi di Indonesia. Dan rekomendasi ini akan menjadi acuan penting bagi Bapak Presiden untuk memutuskan strategi pembuatan "jalan Tol" pembangunan dan pengembangan Industri Aspal Buton.

Persoalan Bangsa dan Negara sangat banyak dan rumit untuk mampu diselesaikan segera oleh Bapak Presiden dan para Menterinya. Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 sudah berada di depan mata. Semua tenaga dan pikiran sudah tercurahkan untuk mengatasi masalah-masalah bencana wabah pandemi Covid-19 ini agar dapat segera berakhir apapun konsekwensinya. Dan kalau pandemi Covid-19 ini tidak dapat segera diselesaikan, maka masalah krisis ekonomi akan semakin panjang dan sulit. Oleh karena itu Bapak Presiden perlu dibantu oleh sebuah Tim Khusus ini agar masalah aspal Buton akan dapat segera mendapatkan titik-titik terang penyelesaiannya. Bapak Presiden harus berani dan bijak menyerahkan penyelesaian masalah aspal Buton ini kepada para ahlinya. Karena para ahli ini diharapkan akan mempertaruhkan segala kemampuan ilmu, profesionalisme, dan nasionalisme mereka untuk Indonesia Maju.

Untuk segera bangkit dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang parah ini memerlukan upaya-upaya jangka pendek, maupun jangka panjang. Apapun bentuk upaya tersebut, tetap saja harus memerlukan dana yang tidak sedikit. Dan dana yang dibutuhkan tersebut salah satunya akan berasal dari para Investor asing. Meskipun seluruh dunia sekarang sedang mengalami krisis ekonomi, dan sama-sama memerlukan dana investasi untuk kebangkitan kembali ekonominya masing-masing, tetapi pembangunan Industri Aspal Buton tetap harus mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah. Karena mungkin saja pembangunan dan pengembangan Industri Aspal Buton ini akan dapat menjadi salah satu alternatif terbaik sebagai "Juru Penyelamat" masa depan Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan akibat pandemi Covid-19 ini.

Potensi aspal Buton sangat besar untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Tetapi mengapa sudah hampir 100 tahun, dan aspal Buton masih belum juga mampu berkembang?. Mengapa para Investor tidak tertarik dengan potensi aspal Buton yang sangat besar ini?. Dan mengapa kita terkesan membiarkan masalah ini tanpa solusi dan berlarut-larut? Ini merupakan tantangan berat untuk Bapak Presiden. Aspal Buton adalah cermin wajah Indonesia. Mungkin untuk menyelesaikan masalah aspal Buton yang rumit ini, kita harus "mempercantik" wajah Indonesia terlebih dahulu, agar para Investor akan mulai melirik dan tertarik untuk "meminang" aspal Buton. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun