Folder kotak masukku berkedip. Sebuah pesan masuk. Dari kanya a keong gmail titik com.
"Untuk mengikuti sunah Rosul dalam rangka membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warhmah, juga dengan ridho Allah SWT kami (Hans & Kanya) akan melangsungkan pernikahan pada hari Minggu 6 Mei 2007, yang bertempat di Komp. Villa Regency Jl. Batu B2/6.
Acara Akad Nikahnya akan dilangsungkan ditanggal yang sama pada pukul 09:00 WIB, dan untuk acara resepsinya akan dimulai dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 16:00 WIB.
Tanpa mengurangi rasa hormat kami bermaksud mengundang teman-teman, dan saudara-saudara yang tersayang untuk hadir di acara pernikahan kami ini. Besar harapan kami akan kedatangan kalian, karena katanya pepatah bilang "tiada kesan tanpa kehadiran mu kawan".
***
Semua menikah. Teman-teman sekampusku sudah tidak ada lagi yang berstatus belum menikah. Kalau status pernah menikah dan sedang menikah banyak. Pernah berpikir kenapa kartu tanda pengenal hanya mencantumkan dua kriteria pada profil status, 'belum kawin dan kawin', tidak ada 'pernah kawin'.
Setelah membalas pesan dari teman dekat semasa kuliah dulu ini, lekas kupilih icon shut down. Seperempat malam lagi Mayday. Sebuah perayaan tahunan kaum pekerja. Beberapa hal harus segera kupersiapkan. Tadi siang rumah kontrakkan yang kusewa sedang ramai orang. Kini, mereka mulai beranjak satu persatu.
Aku mendapati Tantra, pasanganku, di beranda kamar. Dia merapihkan perlengkapan teaterikal untuk merayakan demonstrasi damai tanggal 1 Mei tahun ini. Mayday tahun ini memang harus dirayakan dengan sukacita. Di Indonesia, semasa Soeharto menjabat perayaan tanggal 1 Mei ini tidak diperbolehkan, orang-orang yang merayakan hari sakral ini akan dicap sebagai komunis pada masa Orde Baru.
"Istirahat dulu sana..." ucapnya disertai senyum, berikut lesung pipi pada wajah perseginya.
Kuperhatikan baik-baik. Ada peta BANDUNG yang beberapa jalannya berwarna merah ditaruh di lantai di sebelah kursi yang didudukinya. Ya,beberapa jam lagi kami akan melakukan aksi dengan rute Gedung Sate bergerak menuju Polda Jawa Barat berakhir di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Jawa Barat.
Sambil senyum, aku berpikir pesan dari Kanya yang kubaca tadi.
"Apa kamu akan meminangku tahun ini?" tanyaku kepada laki-laki yang telah tiga tahun ini berlabuh dan menyatu dengan kosmosku.
Dia memandangiku, "Kemungkinan, iya!"
Aku kembali bertanya, "Lalu apa maharmu?"
Dengan menyampingiku, dia tersenyum kemudian mengambil sebatang rokok kretek. Mancis dinyalakan. Hisapan pertama. Ffuuufttt. Tarikan napas. Diam.