Mohon tunggu...
Agnes Mayda Indraswari
Agnes Mayda Indraswari Mohon Tunggu... lainnya -

Aktivis kuliner gadungan yang berpacaran dengan Sekeranjang Rempah Indonesia dan menolak berselingkuh dengan Vetsin (mecin). Tetapi menerima ajakan kencan bersama pena dan kertas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wacana Pernikahan dalam Sebatang Kretek

25 Juli 2012   02:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tak usah berpikir tentang perhiasan dan alat ibadah",bisikku sambil merapihkan rambut. "Mayday di Gedung Sate hanya membutuhkan bendera dan toa...," tambahku.

Mayday di Gedung Sate... dia mencoba menerka apa yang kumaksud dengan "Mayday di Gedung Sate hanya membutuhkan bendera dan toa".

Aku mengangguk-anggukkan kepala. "...ya, hal itu, bisa menjadi rangkaian sakral kita," ucapku lirih karena aku menangkap tanda tanya darinya.

Dia menatapku. Mematikan api rokoknya. Mencium keningku. Setelah itu pelan-pelan dia membisikku. "Tadinya maharnya memang direncanakan hanya selembar bendera merah tak bergambar,sebatang bambu 1,5 meter, satu buah toa kecil, dan spanduk sepanjang 3x1 meter, tidak lupa sebuah baligo anti imperialis dengan meminta bantuan seorang seniman merah. Tetapi rupanya keinginan berkembang untuk merayakannya dengan diskusi publik tentang pernikahan dan antikapitalisme global."

"Setelah diskusi tersebut, kuingin kau menyanyikan lagu Internasionale sebagai penutup acara sakral kita," kataku sembari hendak mencubit lengannya.

25 Juli 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun