Mohon tunggu...
Sukma Indra
Sukma Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap Detik dalam hidup adalah Perjalanan, Setiap Perjalanan dalam hidup adalah Pelajaran.

Senang Menulis/ Senang Mencoba Hal yang Baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelembutan yang Meluluhkan

15 Maret 2023   11:09 Diperbarui: 15 Maret 2023   14:16 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali engkau belum sadar nona
Dari kepingan jarak tempatmu bernyanyi
Pernah ku curi tawa paling bernada milikmu
Yang kala itu temaram berpayung rembulan

Bulan melengkung tersenyum
Pada rindu-rindu yang baru
Yang menanti malam minggu
Untuk segera bertemu

Empat tahun telah mencapai hilir
Terlewati oleh aku meski tanpa engkau dan temu
Semusim mengawal waktu mengalir
Namun hanya engkau yang di bakar rindu

Kita memang punya keinginan
Tetapi keadaan punya kenyataan
Kita adalah pemeran tanpa skenario
Sang Sutradara selalu memberikan kejutan di setiap episode
Begitulah takdir yang di dramakan

Kenangkanlah gumam pertama pertemuan tidak terduga
Di suatu kota, di suatu hari kemarau
Di keasingan rindu, di suatu perjalanan biru

Kenangkanlah bisikan pertama
Risau pertarungan kembara
Rahasia perjanjian sunyi

Kenangkanlah percakapan pertama
Gugusan waktu, nafas dan peristiwa, mungkin hanya angin, daun dan debu
Pesona terakhir nyanyian sajakku

Sajakku tidak pernah menuliskan tentang kepergian
Ia hanya di utus untuk menghapus fana
Tentang bualan dan kehilangan
Di hadapan cinta, kamu selamanya

Aku menulis waktu yang kelewat Jahannam di tubuhku
Detak-detiknya menyiratkan sekian kenangan
Yang ingin di do'akan

Aku menulis kamu yang kelewat rindu di jiwaku
Detak nafasmu menyiratkan sekian jarak
Yang ingin di pertemukan

Untukmu yang setiap malam membuka selimut
Curhat kepada Tuhan-Mu dengan bersujud
Berwudhu dan shalat tahajud
Semoga pertemuan kita terwujud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun