Mohon tunggu...
Indra Setyowati
Indra Setyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

#ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Ekonomi Lebih Asik dengan Webtoon

14 Desember 2022   13:11 Diperbarui: 14 Desember 2022   13:26 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah website cartoon atau lebih dikenal dengan WEBTOON sudah tak asing terdengar. Website caertoon atau komik digital yang pertama kali dikenalkan oleh Korea Selatan ini telah popular dikalangan masyarakat mulai dari remaja hingga kalangan orang dewasa. Meskipun banyak sekali website yang menawarkan layanan membaca komik digital, namun istilah 'WEBTOON' yang unik menjadi daya tarik tersendiri dalam pangsa marketing. Tak hanya itu penyajiaannya yang lebih berwarna-warni, menjadikan WEBTOON ini enggan membawa rasa bosan bagi pembacanya. 

Bahkan dalam dunia pendidikan, penggunaan WEBTOON juga mulai menarik perhatian. "WEBTOON bisa dijadikan media pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman dan ketertarikkan, meningkatkan motivasi untuk belajar, dan memperbaiki perilaku" ujar Aiman dalam penelitiannya pada tahun 2020. Lantas, bagaimana bisa WEBTOON menjadi media pembelajaran yang asik dan menarik?

"Media pembelajaran digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan sehingga siswa menjadi mudah dalam mengikuti pembelajaran", ujar Djames (2018) dalam International Journal of Information and Communication Technology Education, dengan penelitiannya yang berjudul Development of interactive multimedia learning materials for improving critical thinking skills. Media pembelajaran bisa menjadi alat yang dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dari pemberi informasi kepada penerima informasi. 

Penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran tentunya akan meningkatkan ketertarikan  siswa dalam menyimak pembelajaran yang diberikan guru. Apabila siswa sudah tertarik dengan media pembelajaran yang disediakan, maka timbulah motivasi untuk belajar dengan seksama sehingga memudahkan mereka untuk memahami materi yang disampaikan.

Dikutip dari Anip Dwi Saputro dalam penelitiannya tahun 2015, sebenarnya pemanfaatan website cartoon (WEBTOON) sebagai media pembelajaran, akan sama halnya dengan fenomena  yang sudah pernah terjadi sebelumnya yaitu komik. Dimana keduanya dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk sumber belajar yang bisa membantu kinerja guru dalam penyampaian materi. Penyajian materi dalam bentuk gambar yang berwarna-warni akan menjadi daya tarik tersendiri. Peserta didik tidak mudah bosan dan motivasi belajarnya akan semakin naik.

Terlepas dari dunia pendidikan, website cartoon (WEBTOON) tentunya punya banyak ciri kas yang menjadi pembeda dengan komik pada umumnya meliputi penataan letak yang cenderung bebas, gambar kartun atau ilustrasi bergambar yang kaya akan warna, dan penyajiaannya yang vertikal memanjang hingga akhir.

Istilah website cartoon (WEBTOON) sendiri berasal dari Korea Selatan yang muncul pada tahun 2003. WEBTOON ini hadir dengan fitur Line Corp sebagai komik digital pertama dengan gaya baca yang dapat dilakukan dalam satu strip panjang (satu halaman website).

Beda dengan manga (komik jepang) yang biasanya hanya hitam putih, website cartoon (WEBTOON) dianggap sebagai subgenre dari manhwa, namun dengan media publikasi yang berbeda. Manhwa dipublikasikan secara fisik berupa buku/ majalah, sedangkan website cartoon (WEBTOON) dipublikasikan lewat media internet biasanya pada situs-situs hosting komik. 

WEBTOON disajikan dengan platform gratis dengan konten komik yang kasual, ringan dan juga tidak kalah menarik dengan komik non online. Website cartoon (WEBTOON) lebih memudahkan untuk para pembaca karena diakses menggunakan smartphone, tablet, laptop yang dapat diakses setiap saat.

Tak jarang website cartoon (WEBTOON) dijadikan sebagi topik eksperimen ataupun penelitian. "Penggunaan webtoon dalam pendidikan telah diteliti dengan baik dan diakui sebagai alat instruksional dan strategi pembelajaran yang berhasil dalam pemahaman bacaan hingga pengetahuan konten ilmiah", ujar Clery, R. (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Webtoons, a tool for communicating Science in Antarctica. 

Tak hanya itu saja, Saputra, V. H., & Pasha, D. (2021) dalam penelitiannya mengenai Komik Digital Berbasis Scientific Method Sebagai Media Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, menyatakan bahwa  media komik digital layak dikembangkan dengan persentase keidealan dari ahli media 85% dan dari ahli materi 80%, serta aspek kualitas teknis dari siswa dan orang tua siswa 56,75% dan 61,65%. Tentunya hal ini menjadi kabar baik dalam inovasi di bidang pendidikan.

Dengan demikian, website cartoon (WEBTOON) bisa menjadi inovasi media pembelajaran dengan suasana baru. Bahkan website cartoon (WEBTOON) ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran ekonomi yang didalamnya mengandung berbagai materi serta rumus-rumus yang begitu kompleks membuat siswa jenuh belajar, bahkan merasa sulit untuk memahaminya. 

Dengan penyajian materi dalam bentuk gambar atau ilustrasi berwarna-warni yang menarik perhatian siswa, tentunya hal ini jadi point plus untuk meningkatkan gairah belajar siswa. Dimana siswa yang semula tidak tertarik dan kesulitan memahami ilmu ekonomi menjadi bersemangat dan mudah memahami materi yang disajikan dengan gambar warna warni tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun