Apabila melihat perfilman Amerika saat ini, terdapat berbagai tantangan, peluang, serta dinamika yang terdiri dari banyak unsur yang dihadapi. Mulai dari kasus mogoknya scriptwirter dan actor dalam ranah Hollywood serta munculnya layanan hiburan terkini yang menjadi pertimbangan bagi industri perfilman yang ada. Kejadian-kejadian yang menimpa industri Hollywood, menimbulkan berbagai macam peluang namun dilain sisi menimbulkan sebuah ancaman.
Marvel Studios sebagai salahsatu industri film yang terkenal, pada periode ini sedang melejit kembali karena filmnya yang kembali menarik perhatian penggemar pasca 'vacumm' fokus memproduksi serial TV, hingga pada akhinrnya memproduksi film untuk sinema kembali. Kelebihan dari Marvel Studios dapat dilihat dari cara mereka melayani fans mereka atau memanjakan para fans nya. Contoh dapat dilihat dari film "Deadpool & Wolverine" yang beberapa waktu lalu rilis di bioskop. Marvel Studios melalui film tersebut berhasil membuat fans kembali mengingat kembali memori lama fans dengan karakter Wolverine yang diperankan oleh Hugh Jackman.
Contoh lain dari kelebihan Marvel ialah keberhasilan mereka memproduksi film terlaris mereka, yaitu Avengers: End Game yang meraup lebih dari 100 juta penonton serta keuntungan hingga $2,8 juta dollar AS. End Game berhasil menjadi film terlaris dari Marvel Studios karena menjadi penutup Marvel Phase 4 dan menjadi penutup bagi karakter Iron Man yang diperankan oleh Robert Downey Jr. (sebelum pada akhirnya beliau kembali ke Marvel)
Namun, sebuah ironi yang terjadi ketika Marvel Studios mencoba untuk melayani fansnya kembali, malah menjadi boomerang mereka sendiri. Hal tersebut dapat dilihat ketika Marvel fokus terhadap kuantitas produksi serial TV mereka secara masif namun dalam waktu singkat. Apa yang telah dilakukan Marvel, menimbulkan sebuah risiko kelelahan dari penonton. Banyaknya serial yang diluncurkan, fans, mereka memiliki kekhawatiran serta kelelahan yang dapat mempengaruhi minat serta antusiasme penonton yang menunggu-menunggu karya dari marvel. Pada akhirnya benar saja, karena fokus dari kuantitas produksi yang masif, Marvel merilis berhasil merilis serial namun dengan kualitas yang 'biasa saja' jika dibandingkan dengan sebelumnya yang lebih mengutamakan kuantitas produksi. Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas efek visual serta pembangunan karakter yang tidak maksimal dari serial yang dirilis.
Melihat pembangunan karakter dari Marvel Studios yang beragam, tentunya seorang aktor/aktris dari seorang karakter memiliki dampak besar terhadap pembangunannya. Aktor yang terkenal dari Marvel tidak lain dan tidak bukan adalah Robert Downey Jr. yang sudah sangat melekat dengan karakter Iron Man. Robert yang telah setia dengan karakter Iron Man semenjak film "Iron Man" dirilis pada tahun 2008 telah berhasil mengambil hati dan mengambil secercah memori dari fans untuk terus mengingatnya. Puncak dari akhir karakter Iron Man yakni pada Film terlaris Marvel yaitu Avengers: End Game. Tak dapat dipungkiri selain menjadi film terlaris, End Game juga menjadi puncak kejayaan karakter Iron Man serta Robert Downey Jr. dengan adegan yang epik menyelamatkan universe dengan jentikkan jarinya.
berbicara soal film terlaris serta adegan epik, tentunya dibaliknya terdapat kru yang memiliki peran krusial terhadap pembangunan adegan atau pembangunan sebuah film. The Russo Brothers (Anthony Russo & Joe Russo) sebagai sutradara dari film Avengers: End Game berhasil menciptakan karya yang memorable bagi para fans. Eksekusi mereka dari film Avengers sebelumnya (Avengers: Infinity War) dapat dibilang konsisten merenggut perasaan fans yang merasa kehilangan Earth Mighty Heroes mereka. Pada akhirnya The Russo Brothers berhasil menciptakan sebuah karya hebat melalui film tersebut dan para fans ingin mereka kembali untuk menggarap film-film Marvel yang akan datang.
