Guru-guru yang kreatif dan antusiasme siswa-siswi dalam kegiatan belajar-mengajar secara daring selama masa pandemi wabah Covid-19 tidak akan dapat dilaksanakan seutuhnya tanpa dukungan sarana, prasarana, dan infrastruktur yang memadai. Menurut hemat penulis, peran aktif dan tindakan konkret pemerintah beserta kolaborasinya dengan pihak swasta dalam hal penyediaan sarana, prasarana, dan infrastruktur penunjang kebijakan "Belajar di Rumah" sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan kita saat ini. Eksistensi sarana, prasarana, dan infrastruktur yang memadai serta merata mutlak diperlukan, terutama sekali oleh para guru dan siswa-siswi yang kehidupan sehari-harinya 'biasa-biasa saja', baik di perkotaan maupun di kabupaten.
Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan, khususnya oleh pemerintah, adalah membagikan kuota besar dalam jumlah banyak secara gratis kepada masyarakat guna menunjang kebijakan "Belajar di Rumah" yang mau tidak mau harus bergantung kepada akses internet. Kalaupun tidak dapat digratiskan, setidaknya pasti ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk menekan harga beli kuota internet seminimal mungkin. Gratis atau murahnya biaya kuota sudah barang tentu akan berimplikasi terhadap kelancaran sistem pembelajaran jarak jauh secara daring, karena akan memudahkan para guru dan siswa-siswinya untuk semakin intensif berkomunikasi melalui platform media sosial tanpa menambah beban ekonomi mereka.
Selain menggratiskan atau setidaknya menekan biaya kuota semurah mungkin, ke depannya apabila pandemi wabah Covid-19 sudah mulai berakhir, pemerintah dan pihak swasta seharusnya semakin menggalakkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara masif. Pemerataan jaringan telekomunikasi, khususnya internet, secara signifikan mutlak diperlukan dengan atau tanpa adanya wabah Covid-19. Menyongsong era Revolusi Industri 4.0 serta sebagai persiapan menghadapi kemungkinan buruk akan adanya wabah virus lain di masa depan, jaringan internet sudah seharusnya merata di seluruh pelosok Ibu Pertiwi dan dapat dinikmati oleh semua warga negeri ini tanpa demarkasi ekonomi serta teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, apabila suatu saat nanti kebijakan "Belajar di Rumah" harus kembali diterapkan oleh pemerintah, semua guru dan siswa di Indonesia dapat melaksanakannya secara maksimal, sehingga tujuan yang diekspektasikan pun bisa diraih. Sudah saatnya kesenjangan sosial dalam dunia pendidikan kita dihilangkan demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia yang sangat kita cintai ini.
Negara yang maju adalah negara yang rakyatnya sehat, baik jasmani maupun rohani. Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat dilihat melalui indeks kesehatan negara tersebut. Kesehatan para guru dan siswa sangat mempengaruhi dunia pendidikan bangsa ini. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga kesehatan tubuh dengan rutin menjaga pola makan empat sehat lima sempurna, rajin berolahraga secara teratur, tetap berada di rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun selama minimal duapuluh detik setiap kali pulang ke rumah, menghindari kerumuman massa di luar rumah, dan konsisten menerapkan physical distancing alias menjaga jarak dari orang lain di tempat-tempat publik.
Semoga wabah Covid-19 segera berakhir dan kita dapat kembali melakukan segala aktivitas serta rutinitas kehidupan sehari-hari secara normal sebagaimana biasanya. Semoga Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi bangsa dan negara Indonesia beserta seluruh rakyatnya. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H