Katanya akan membawa perubahan pada masyarakat
Katanya akan mendengarkan suara rakyat
Punya misi mensejahterakan masyarakat
Tapi masih wara-wiri ke tempat kramat
Mencari dukungan tak terkecuali spiritual dari alam gaib
*
Para caleg malu-malu atau terang-terangan pergi ke dukun minta aji-aji
Mbah dukunpun menjanjikan pamor, wibawa dan kepercayaan masyarakat
Mungkin ada pasukan pocong, dedemit dan kuntilanak yang ikut nyoblos
Yang penting menang, rasionalitas ditumbangkan dengan keyakinan mistis sebab tak punya visi, ide dan kemampuan
*
Sebagian tebar citra baik biar nampak agamis
Datang ke pesantren meminta dukungan santri dan doa para kyai
Mengirim sajadah, pakaian gamis ke rumah-rumah sebagai mahar pemilih
Satu coblosan dirayu dengan uang
Satu pemilih didikte dengan pilihannya
Lalu dimana prinsip pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
*
Gelapnya panggung politik sampai ke kaum elit
Mereka mengirim santet yang bernama fitnah dan hoaks
Menebarkannya di ranah dunia maya
Yang terkena menjadi bulan-bulanan warganet
Sangat jelas maksud dan tujuannya, menjatuhkan dan merusak figur seseorang
*
Politi kini politik praktis serba duit
Politik bukan lagi idealis
Hanya ada kepentingan individu dan partai
Katanya peduli wong cilik tapi tetap korupsi dan gemar membuat nasib wong cilik tercekik
Wajar ketika terpilih lupa janji
Mereka menebar uang, mereka dipilih karena uang
Tak ada rasa tanggungjawab moral kepada masyarakat jadinya tak bisa memberi inspirasi apalagi solusi
Orang-orang yang diperbudak jabatan
Orang-orang yang tak punya integritas
*
Jika politik milik kaum berduit
Bagaimana orang-orang dari rakyat miskin, tak pantaskah jadi pemimpin
Jika yang terpilih menjadi wakil rakyat selalu orang-orang kaya yang tak mewakili dari profesi orang-orang miskin
Petani, nelayan, pedagang kaki lima, penjual sayur
Bagaimana mereka benar-benar mengerti nasib kaum pinggiran
Apa kaum miskin juga harus ke dukun dulu cari pesugihan, kaya lalu mendaftar jadi anggota partai
*
Bagaimana dengan orang sahaja tapi memiliki kejujuran, kemampuan, kecakapan dan pemikiran untuk mensejahterakan masyarakat yang bisa memberi inovasi dan gebrakan dalam merumus kebijakan dan solusi
Orang yang benar-benar peduli pada nasib rakyat
Apa mereka harus berdiri di jalanan
Meneriakan lantang ketidakadilan dan menyerukan kemiskinan
Dan terus hanya bisa jalanan
https://indrapuisi.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H